Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto, buka suara terkait rencana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mengambil alih utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Darmadi menyoroti dana yang dikelola oleh Danantara. Menurutnya dana tersebut bersumber dari dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Karena itu, penggunaannya harus sangat hati-hati dan transparan.
Itu harus diperhatikan tuh. Danantara ini dapat dana dari dividen. Terutama dari BUMN. Enggak boleh dipakai untuk hal-hal yang sebetulnya enggak make sense gitu kan. Sesuatu yang tidak visible sama sekali. Kemudian dana itu habis begitu aja misalnya, katanya ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, ditulis Kamis (7/8).
Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau yang saat ini dikenal dengan Whoosh, sambung Darmadi, merupakan program jangka panjang. Dengan demikian, belum diketahui kapan pastinya proyek tersebut bisa balik modal.
Karena itu, menurut Darmadi, perlu kajian mendalam apakah tepat jika Danantara masuk ke dalam proyek tersebut dari sisi pendanaan.