Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menilai pagu anggaran 2026 untuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tidak sehat.
Ia menyebut, kondisi ini memperlihatkan ketidaksinkronan antara beban program dan ketersediaan anggaran.
Bayangkan, dari anggaran Rp3,3 triliun, Rp3,2 triliun habis untuk belanja pegawai dan manajemen. Lalu program Bangga Kencana ini mau dijalankan bagaimana? Ini lebih parah dari 2025 yang masih Rp3,8 triliun, tegas Edy dalam Rapat Kerja Komisi IX dengan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (4/9).
Baca:Pantai Mangunharjo Disiapkan Jadi Wisata Unggulan
Ia menyoroti sejumlah tantangan serius seperti masih tingginya prevalensi stunting 21,5 persen, disparitas fertilitas antarwilayah, angka kelahiran remaja yang belum turun, hingga pernikahan dini yang mengancam kualitas sumber daya manusia. Menurutnya, anggaran yang minim tidak sejalan dengan kebutuhan tersebut.