Denpasar, Gesuri.id Gubernur Bali yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, Wayan Koster menghadiri Rapat Paripurna ke-5 Masa Persidangan I DPRD Provinsi Bali di Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Senin (29/9). Dalam rapat tersebut, Gubernur menyampaikan penjelasan Raperda tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Semesta Berencana Tahun Anggaran 2026.
Menurut Koster, rancangan APBD 2026 disusun dengan berlandaskan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta menjaga keseimbangan ekonomi daerah. APBD ini mendukung terwujudnya kemajuan perekonomian daerah dengan tetap memperhatikan kemampuan pendapatan daerah, tegasnya.
Gubernur Koster menargetkan pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2026 berada pada kisaran 6,00%6,50%, dengan laju inflasi 1,5%2,5% 1%, tingkat kemiskinan 3,00%3,50%, serta tingkat pengangguran terbuka 1,77%2,30%.
Target-target makro ini akan diwujudkan melalui program prioritas daerah yang berpihak pada masyarakat, sekaligus mendukung prioritas nasional dalam RKP 2026. Tema pembangunan Bali 2026 adalah Penyeimbangan Struktur dan Fundamental Ekonomi Bali Berdasarkan Nilai-nilai Kearifan Lokal, jelasnya.
APBD 2026 direncanakan memiliki pendapatan Rp5,3 triliun lebih, terdiri atas PAD Rp3,9 triliun lebih, pendapatan transfer Rp1,4 triliun lebih, serta lain-lain pendapatan daerah sah Rp5,7 miliar.