Semarang, Gesuri.id - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta masyarakat untuk tidak sembarangan membuat aduan palsu seiring dengan kian mudahnya sistem pelaporan warga terhadap kondisi lingkungannya.
Dari 600-an aduan yang masuk ke Call Centre 112, hanya 30 persen yang benar-benar valid dan bisa ditindaklanjuti penanganannya. Itu belum termasuk di media sosial dan SMS Lapor Hendi, katanya di Semarang, Selasa (9/10).
Baca:Hoaks: Musuh Demokrasi Zaman Now, Selain Politik Uang
Hal tersebut diungkapkannya saat Focus Group Discussion (FGD) Goesmart 2018 di Situation Room Pemerintah Kota Semarang yang diikuti jejaring smart city dari Indonesia, Singapura, Australia, dan Inggris.
Wali Kota mengaku prihatin dengan adanya oknum masyarakat yang melaporkan aduan palsu atau tidak valid terkait permasalahan di lingkungannya melalui sistem pelaporan.