Semarang, Gesuri.id - Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menegaskan pentingnya kalangan perguruan tinggi dalam mencegah masuknya paham radikalisme.
Generasi muda, khususnya kalangan mahasiswa merupakan golongan yang masih dalam tahap pencarian jatidiri, katanya di sela seminar bertema Peran Perguruan Tinggi Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Radikalisme di Universitas Semarang (USM), Rabu (10/10).
Dalam tahapan pencarian jatidiri itu, kata dia, kalangan mahasiswa rawan menjadi korban infiltrasi paham-paham radikalisme dan terorisme yang didoktrin melalui pikiran.
Dari survei Wahid Foundation 2016, ada sekitar 11 juta atau 7,7 persen dari total penduduk Indonesia yang bersedia berpartisipasi dalam radikalisme. Mahasiswa, termasuk di dalamnya, kata politisi PDI Perjuangan ini.
Berdasarkan survei Alvara, kata dia, sekitar 18 persen mahasiswa ternyata setuju dengan khilafah sebagai bentuk pemerintahan yang ideal dibandingkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).