Pendidikan Karakter Kebangsaan Masih Lemah, Perlu Sinergi Sekolah dan Lingkungan

Pendidikan kebangsaan saat ini masih bersifat formalitas lebih menekankan pada hafalan isi Pancasila ketimbang penghayatan maknanya.
Jum'at, 04 Juli 2025 19:00 WIB Jurnalis - Ali Imron

Jakarta, Gesuri.id - Anggota MPR RI dari Fraksi PDI Purjuangan Putra Nababan, menilai bahwa upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada anak-anak Indonesia dinilai belum berjalan secara optimal. Meskipun materi tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika masih diajarkan di sekolah-sekolah, pendekatannya dianggap belum cukup menyentuh aspek afektif dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Pendidikan kebangsaan saat ini masih bersifat formalitas lebih menekankan pada hafalan isi Pancasila ketimbang penghayatan maknanya. Belum tentu mereka memahami bagaimana menerapkannya dalam sikap sehari-hari, ungkap Putra, dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Kamis (3/7).

Baca:GanjarBersihkan Sampah Bareng Komunitas Sepeda Tua

Tak hanya sekolah, Putra menambahkan, lingkungan keluarga dan masyarakat juga dianggap belum maksimal dalam menciptakan ekosistem yang menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air.

Kurangnya pembiasaan musyawarah di rumah, rendahnya partisipasi sosial, hingga polarisasi politik yang terjadi di masyarakat menjadi penghambat tumbuhnya karakter kebangsaan yang kuat, imbuhnya.

Baca juga :