Presiden: Kurangi Ketergantungan Terhadap Satu Mata Uang

Presiden Jokowi mengingatkan agar mekanisme kawasan harus dipastikan berjalan dengan baik.
Jum'at, 16 November 2018 13:40 WIB Jurnalis - Gabriella Thesa Widiari

Singapura, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, saat ini kondisi ekonomi global yang tidak stabil, serta meningkatnya sentimen proteksionisme dan anti globalisasi. Hal ini sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan, karena dapat merusak sistem perdagangan multilateral, mengganggu pertumbuhan ekonomi kawasan dan nasional, dan mengakibatkan fluktuasi nilai tukar.

Situasi ekonomi global berdampak serius bagi negara-negara di kawasan. Capital outflow yang besar mengakibatkan fluktuasi nilai tukar, ujar Presiden Jokowi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-21 ASEAN Plus Three (APT) di Suntec Convention Centre, Singapura, Kamis (15/11).

Oleh karenanya, untuk menjaga ketahanan ekonomi, Presiden Jokowi mengingatkan agar mekanisme kawasan harus dipastikan berjalan dengan baik, sehingga Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM) harus diperkuat.

Selain itu, aksi konkret harus dilakukan. Pertama, kita tingkatkan kontribusi pada CMIM, sehingga dana bantuan yang cukup harus siap untuk membantu anggota yang membutuhkan.

Kedua, operasionalisasi CMIM harus lebih implementatif. CMIM harus tanggap membantu anggota yang terkena krisis keuangan.

Baca juga :