Jakarta, Gesuri.id - Sebagai bangsa yang besar dan beragam, Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, sekaligus panduan hidup. Di antara kelima sila yang membentuk fondasi negara kita, sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, memegang peranan yang sangat krusial.
Sila ini bukan sekadar rangkaian kata-kata indah, melainkan sebuah komitmen untuk mewujudkan demokrasi yang sejati, di mana kedaulatan berada di tangan rakyat, dan setiap keputusan diambil dengan bijaksana melalui proses musyawarah yang inklusif, kata Anggota MPR Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan.dalam kegiatan Sosialsiasi 4 Pilar MPR, di Jakarta, (19/12)
Menurut Putra, seringkali kita melihat bahwa implementasi sila keempat ini masih jauh dari ideal. Keputusan-keputusan penting, baik di tingkat pemerintahan maupun di tingkat masyarakat, seringkali diambil secara sepihak, tanpa melibatkan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Suara-suara yang berbeda, terutama suara dari kelompok minoritas atau kelompok yang kurang mampu, seringkali terabaikan. Akibatnya, keputusan yang diambil tidak mencerminkan kepentingan seluruh masyarakat, dan bahkan dapat menimbulkan konflik dan perpecahan.
Baca:GanjarAjak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri
Oleh karena itu, pada kesempatan yang berharga ini, saya ingin mengajak kita semua untuk merenungkan kembali makna sila keempat Pancasila, dan bagaimana kita dapat mengamalkannya secara lebih baik dalam kehidupan kita sehari-hari, katanya.