Jakarta, Gesuri.id -Anggota Komisi IV DPR RI, Rokhmin Dahuri, menyoroti dampak maraknya praktik pengoplosan beras yang menurutnya merugikan petani namun menguntungkan mafia pangan.
Ia mengungkapkan, margin harga yang dibayar konsumen tidak dinikmati petani karena harga gabah tetap ditekan di kisaran Rp 6.500 per kilogram, sementara harga beras di pasar terus naik.
Saya mempertanyakan klaim pemerintah bahwa stok beras Bulog saat ini tertinggi dalam 57 tahun terakhir, padahal harga pasar tak kunjung turun, kata Rokhmin, Kamis (7/8/2025).
Ia menjelaskan, sebagian besar stok beras tersebut berasal dari sisa impor pemerintahan sebelumnya sekitar 1,5 juta ton.
Rokhmin mendesak pemerintah bersikap jujur dan transparan dalam menyampaikan data kepada publik.