Sihar: Anggaran Jumbo MBG Harus Perkuat Ekosistem Lokal, Bukan Bentuk Rantai Pasok Baru yang Mematikan UMKM

MBG pada dasarnya membangun ekosistem baru dalam rantai pasok pangan. Karena itu, anggaran besar harus memberikan kontribusi nyata
Sabtu, 15 November 2025 12:49 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Sihar Sitorus mengingatkan pemerintah agar lebih cermat dalam mempersiapkan ekosistem ekonomi Program Makan Bergizi Gratis (MBG), terutama karena skala anggaran program ini sangat besar dan berdampak langsung pada kehidupan ekonomi masyarakat.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Gizi Nasional (BGN) di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (12/11), Sihar menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh membangun ekosistem baru yang justru menggeser atau mematikan rantai pasok kecil yang sudah lama hidup di tengah masyarakat.

Program MBG dengan anggaran jumbo mendekati Rp100 Triliun perlu kita cermati dari sisi ekosistemnya. Pemerintah harus melihat sisi mana dari supply chain yang menjadi beban berat masyarakat untuk bisa berkembang ikut terlibat dalam ekosistem MBG. Jangan sampai pemerintah menciptakan ekosistem sendiri dan ini bisa membunuh mata rantai industri kecil yang sudah ada, melainkan memperkuat supply chain rakyat agar manfaat ekonomi langsung dirasakan masyarakat, tegasnya.

Ia mencontohkan kebutuhan pakan ternak dan ikan yang menjadi komponen biaya terbesar bagi peternak dan nelayan. Jika harga bahan baku tersebut mahal, kata Sihar, pemerintah seharusnya memberikan insentif agar pelaku kecil bisa naik kelas, bukan malah pemerintah yang menjadi pemain utama.

Misalnya harga pakan ternak mahal, harusnya pemerintah hadir memberikan insentif agar masyarakat bisa berkembang menjadi pemain, bukan malah pemerintah yang menjadi pemain utamanya, ujarnya.

Baca juga :