Jakarta, Gesuri.id Airnya tenang, tak bergelombang. Anginnya sepoi tak berhembus kencang. Masih segar dan jauh dari limbah keramba.

Paepira Lakeside, sebuah tempat kecil yang tenang. Terletak diantara dua bukit menjulang gagah, Bukit Uruk Bolon dan Bukit Desa Bage yang jika dilihat dari kejauhan, kedua bukit tersebut seperti sepasang tangan alam yang memeluk semenanjung kecil diujung utara Danau Toba.

Siapa sangka, empat tahun lalu Peapira hanya sebuah dusun sepi yang gelap. Bahkan lebih terang dari kuburan. Namun berkat tangan dingin dua orang yang tak sengaja terseret angin kencang di perai
ran yang tenang itu, kini Paepira berbenah menjadi dusun yang ramai dikunjungi wisatawan. Geliat ekonomi warga tumbuh dan bangkit.

Baca:GanjarAjak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri

Ini (Paepira) dulu gelap, lebih terang kuburan. Sampai akhirnya kedua bapak ini tak sengaja dengan kapal tongkangnya, terseret angin kencang dari tengah Danau Toba, terdampar di perairan Paepira yang memang airnya lebih tenang dan anginnya nggak kencang, ujar Benetth Sidebang-warga Dusun Paepira, Desa Sibolangit Tongging, Kecamatan Merek yang kini dipercaya sebagai humas dari Paepira Lakeside kepada wartawan, Sabtu (8/11).