Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi XII DPR RI, Yulian Gunhar, menggarisbawahi sejumlah poin penting hasil Rapat Kerja Komisi XII DPR RI dengan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, terkait pembahasan asumsi dasar RAPBN 2026.
Salah satu perhatian utama Gunhar adalah soal subsidi LPG 3 kilogram. Menurutnya, upaya Kementerian ESDM untuk mentransformasi subsidi agar lebih tepat sasaran berbasis data penerima manfaat (DTSEN) merupakan langkah positif, meski harus benar-benar dijaga dari potensi penyimpangan.
Baca:GanjarMinta Publik Bersabar Akan Nama untuk Posisi Sekjen
Penggunaan NIK sebagai basis data dalam pembelian LPG subsidi adalah terobosan baik. Dengan begitu, subsidi akan lebih tepat sasaran, tidak bocor, dan bisa mengurangi potensi penyalahgunaan yang selama ini kerap terjadi, tegas Gunhar, Kamis (28/8/2025).
Selain itu, Gunhar juga menyoroti target lifting minyak dan gas pada 2026 yang dipatok sebesar 1,59 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), terdiri dari lifting minyak 610 ribu barel per hari (BOPD) dan gas bumi 984 ribu BOEPD. Ia menilai target tersebut cukup ambisius, namun implementasinya harus realistis.