Masinton Curiga ada Motif Politik dalam Isu DPT Ganda

Masinton mendasarkan dugaannya pada adanya DPT ganda yang semula diklaim sejumlah 25 juta kemudian berubah menjadi 8 juta.
Jum'at, 14 September 2018 22:21 WIB Jurnalis - Imanudin

Jakarta, Gesuri.id- Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, menduga isu DPT ganda yang digulirkan oleh kubu lawan tim kampanye Jokowi-Maruf lebih merupakan persoalan politis, ketimbang administratif.

Masinton mendasarkan dugaannya pada adanya DPT ganda yang semula diklaim sejumlah 25 juta kemudian berubah menjadi 8 juta. Ia mengatakan bahkan KPU sendiri menaksir jumlah adanya DPT ganda tidak lebih dari 2 juta.

Ini sekarang kan soal jumlah yang berubah-berubah, yang datang bukan dari KPU, tetapi datang dari Tim Pasangan Prabowo-Sandi, dari 25 juta ke 8 juta. Cuman dalam hitungan hari saja bisa susut-susut begitu, ini kan artinya kredibilitas dari mereka yang sampaikan diragukan. Sementara KPU menyampaikan tidak lebih dari 2 jutaan, dan ini terus disisir. Nah jadi saya melihat ada motif politik juga menyampaikan itu, dari 25 juta ke 8 juta, kata Masinton dalam acara diskusi publik DPT Bermasalah, Hak Pilih Terancam yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute di Menteng, Jakarta Pusat,(14/9).

Menurutnya, isu tersebut sengaja digulirkan sebagai antisipasi bagi pihak lawan Jokowi-Maruf seandainya kalah dalam Pemilu 2019 nanti.

Saya melihat ini lebih kepada motif politiknya, seakan-akan dibuat kisruh. Nanti kan ujung-ujungnya incumbentnya (dituding) menggunakan DPT yang bermasalah untuk melegitiminasi kemenangannya. Mungkin sudah antisipasi kalah, namanya juga strategi, ujarnya.

Baca juga :