Ikuti Kami

Adi Wiryatama Awali Reses dengan Spirit Spiritual dan Keberpihakan Pada Alam Serta Petani

Reses yang mengusung tajuk 'Menanam Pohon dan Merawat Bhumi' diawali dengan persembahyangan bersama di Pura Beji Yeh Selem.

Adi Wiryatama Awali Reses dengan Spirit Spiritual dan Keberpihakan Pada Alam Serta Petani
Bertempat di Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, pada Minggu (28/12/2025), Adi Wiryatama tidak hanya menyerap aspirasi rakyat, tetapi juga mengawali kegiatan dengan spirit spiritual dan keberpihakan pada alam serta petani. (pancarpos.com)

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, I Nyoman Adi Wiryatama, kembali menunjukkan gaya reses yang membumi dan sarat makna. 

Bertempat di Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, pada Minggu (28/12/2025), Adi Wiryatama tidak hanya menyerap aspirasi rakyat, tetapi juga mengawali kegiatan dengan spirit spiritual dan keberpihakan pada alam serta petani.

Reses yang mengusung tajuk “Menanam Pohon dan Merawat Bhumi” diawali dengan persembahyangan bersama di Pura Beji Yeh Selem. Ritual ini menjadi simbol kuat bahwa pembangunan tidak boleh tercerabut dari nilai-nilai kearifan lokal Bali, terutama keharmonisan antara manusia, alam, dan spiritualitas.

Usai persembahyangan, mantan Bupati Tabanan dua periode dan Ketua DPRD Bali periode 2019–2024 itu langsung duduk sejajar berdialog dengan krama Subak. Suasana dialog berlangsung terbuka dan lugas. 

Para petani menyampaikan keluhan yang selama ini menjadi hambatan utama produktivitas pertanian, mulai dari kondisi jalan usaha tani yang rusak, saluran irigasi yang membutuhkan perbaikan dan normalisasi, hingga keterbatasan alat pertanian seperti traktor tangan.

Aspirasi tersebut disampaikan secara gamblang oleh krama Subak, yang menilai infrastruktur pertanian menjadi kunci keberlanjutan sektor pangan di wilayah Seririt dan sekitarnya. Mereka berharap pemerintah pusat dan daerah tidak hanya berbicara soal ketahanan pangan, tetapi benar-benar hadir melalui kebijakan dan program yang menyentuh kebutuhan riil petani.

Menanggapi hal tersebut, Adi Wiryatama menegaskan bahwa seluruh masukan krama Subak akan dicatat dan diperjuangkan melalui jalur kebijakan di DPR RI. Ia menekankan, sektor pertanian tidak boleh diperlakukan sebagai sektor pinggiran, melainkan harus menjadi fondasi pembangunan nasional, terlebih Bali yang selama ini dikenal kuat secara budaya namun rentan dari sisi kemandirian pangan.

“Petani harus diberi kepastian akses, alat, dan infrastruktur. Kalau jalan usaha tani rusak dan irigasi bermasalah, jangan berharap produktivitas bisa meningkat,” tegas Adi Wiryatama dalam dialog tersebut.

Sebagai bentuk komitmen nyata, dalam kesempatan itu Adi Wiryatama juga menyerahkan bibit tanaman produktif berupa mangga, alpukat, jambu air, dan durian kepada krama Subak. Penyerahan bibit ini bukan sekadar simbol, melainkan pesan kuat bahwa menjaga lingkungan dan meningkatkan ekonomi petani bisa berjalan beriringan.

Kegiatan kemudian ditutup dengan penanaman pohon bersama. Aksi ini menjadi pernyataan politik ekologis bahwa merawat bhumi adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya slogan. Bagi Adi Wiryatama, menanam pohon hari ini adalah investasi kehidupan untuk generasi Bali di masa depan.

Reses tersebut turut dihadiri Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Ibu Nuning, yang memiliki ikatan emosional kuat dengan Seririt karena lahir dan besar di wilayah tersebut. Dalam kesempatan itu, ia juga menyerahkan bingkisan berupa biskuit khusus bagi ibu hamil dan balita sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan keluarga petani.

Hadir pula Wakil Bupati Buleleng, Ketua DPRD Buleleng, Camat Seririt, jajaran PAC PDI Perjuangan Kecamatan Seririt, Sekretaris Desa Pangkung Paruk, serta krama Subak dari berbagai wilayah sekitar. Kehadiran lintas unsur ini menegaskan bahwa isu pertanian, lingkungan, dan kesejahteraan petani membutuhkan sinergi serius antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat.

Melalui reses ini, I Nyoman Adi Wiryatama tidak hanya menyerap aspirasi, tetapi juga menegaskan arah perjuangannya di Senayan: memperkuat sektor pertanian, menjaga alam Bali, dan memastikan suara petani tidak tenggelam dalam hiruk-pikuk politik nasional. 

Quote