Jakarta, Gesuri.id - Pemerintah Kabupaten Trenggalek mengklaim telah berhasil menurunkan kasus stunting atau gagal tumbuh kembang pada anak hingga kisaran 500-an anak per tahunnya sehingga prevalensinya turun dari sebelumnya sekitar 7,9 persen (2022) menjadi 6,6 persen (2023).
Angkanya sudah menurun. Namun, kami ingin terus optimalkan dengan berkolaborasi melibatkan semua elemen, kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini usai menerima data resmi dari dinas kesehatan setempat terkait kasus stunting di Trenggalek, Minggu.
Baca:GanjarPranowo Berpeluang Dapatkan Trah Gelar Wahyu Mataram
Merujuk data statistik yang diterima dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Trenggalek, tahun 2022 terdapat sebanyak 2.950 anak yang mengalami gagal tumbuh kembang.
Sedangkan pada 2023, dilaporkan sebanyak 562 anak terbebas dari stunting dalam kurun waktu setahun. Dengan kata lain, pada kurun 2023 terdapat 2.388 anak yang masih mengalami stunting.