Surat Islam Dari Ende, 17 Juli 1935

Catatan kaki Bung Karno dalam surat ini, “Buat tidak menjemukan pembaca, nama-nama buku itu kami tidak sertakan di sini.”
Selasa, 11 Februari 2020 10:42 WIB Jurnalis - Alvin Cahya Pratama

Assalamualaikum,

Telah lama saya tidak kirim surat kepada Saudara.
Sudahkah Saudaraterima saya punya surat yang
akhir, kurang lebih dua bulan yang lalu?

Kabar Ende: Sehat walafiat, Alhamdulillah. Saya masih
terus study Islam, tetapi sayang kekurangan
perpustakaan, semua buku-buku yangada pada saya
sudah habis termakan. Maklum, pekerjaan saya
sehari-hari,sesudah cabut-cabut rumput di kebun,
dan di sampingnya mengobrol dengananak-bini
buat menggembirakan mereka, ialah membaca saja.

Berganti-ganti membaca buku-buku ilmu pengetahuan
sosial denganbuku-buku yang mengenai Islam. Yang
belakangan ini, dari tangannya orang Islam sendiri di
Indonesia atau di luar Indonesia, dan dari tangannya
kaumilmu-pengetahuan yang bukan Islam.

Di Ende sendiri tak ada seorangpun yang bisa saya tanyai,
karena semuanyamemang kurang pengetahuan
(seperti biasa) dan kolot-bin-kolot. Semuanyahanya
mentaqlid saja zonder tahu sendiri apa-apa yang pokok;
ada satu-duaberpengetahuan sedikit, di Ende ada
seorang sayid yang sedikit terpelajar, tetapi tak dapat
memuaskan saya, karena pengetahuannya tak keluar
sedikit pun dari kitab fiqh: mati hidup dengan
kitab-fiqh itu, dus kolot,dependent,unfree, taqlid.

Baca juga :