Hasutan Jelang 22 Mei: Makar Hingga Seruan Mogok Bayar Pajak

Mobilisasi people power yang sudah terkonsilidasi dengan rapi tersebut semakin tergerak oleh lecutan keyakinan capresnya yang akan menang
Jum'at, 17 Mei 2019 15:57 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

TENSI politik terasa semakin panas. Meskipun di Bulan Suci Ramadhan, ternyata tidak semua setan dikerangkeng. Buktinya masih banyak pernyataan provokatif bergentayangan, menghasut rakyat dan membuat gaduh suasana yang sudah kondusif.

Adalah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono yang mengajak pendukung pasangan calon presiden 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk mogok bayar pajak.

Bahkan Arief menyebut kolega di Gerindra dan parpol koalisi BPN Prabowo-Sandi yang tidak mengikuti ajakannya untuk memboikot pemerintah dengan tidak membayar pajak dan tidak masuk Parlemen sebagai SETAN KURAP!

Lucu, miris dan hanya bisa mengelus dada. Kalau menertawakan kekonyolan mereka itu tidak dosa, kita sebagai warga negara yang baik, dan masih waras atau bahasa yang sering mereka gunakan: berakal sehat, lebih baik tertawa saja dengan segala dagelan kubu sebelah.

Belum lagi ketidakwarasan di kalangan pendukungnya. Hasutan lain seperti ancaman akan memenggal kepala Presiden Jokowi jika sampai Prabowo jagoannya kalah, kemudian meneror akan menciptakan huru hara di seluruh Nusantara.

Baca juga :