Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur XI Madura, Ansari mengungkapkan framing negatif terhadap sosio-kultur dunia pesantren yang ditayangkan salah satu media televisi nasional dinilai sangat melukai sekaligus mencederai nilai-nilai berbangsa dan bernegara.
Ansari yang menyoroti tayangan berisi narasi negatif dan cenderung menyesatkan. Tayangan itu bahkan menampilkan pernyataan yang menyebut tradisi santri atau wali santri memberi amplop sebagai modus kiai memperkaya diri, dengan intonasi penyiar yang terkesan meremehkan.
Baca:Mengulik Gaya Kepemimpinan TransformasionalGanjarPranowo
Menurut Ansari, narasi seperti itu menandakan ketidaktahuan terhadap realitas pesantren, khususnya mengenai sosok kiai yang menjadi sentral kepemimpinan di pesantren. Ia menegaskan, pesantren justru tumbuh karena mekanisme gotong royong dan pengorbanan para kiai yang telah menjadi tulang punggung pendidikan keagamaan di Indonesia.
Dalam sejarahnya, peran pesantren sangat besar dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal itu terbukti dari banyaknya ulama yang dinobatkan menjadi pahlawan kemerdekaan di Indonesia, bahkan pemimpin-pemimpin besar di Indonesia juga banyak yang lahir dari pesantren, kata Ansari, Rabu (15/10).