Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Darmadi Durianto, menyoroti ancaman kebangkrutan finansial yang mengintai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh), dengan menilai bahwa beban utang yang ditanggung PT KAI semakin membahayakan stabilitas keuangan BUMN tersebut.
Jika tidak segera ditangani, ini akan menenggelamkan unit anak perusahaan lain yang seharusnya menghasilkan laba, akibat bunga utang yang tinggi, kata Darmadi, dikutip pada Senin (3/11/2025).
Darmadi menjelaskan bahwa hanya dalam enam bulan, PT KAI harus menanggung beban biaya sebesar Rp 1,2 triliun, dengan utang KCIC yang awalnya Rp 950 miliar melonjak menjadi lebih dari Rp 4 triliun pada 2024, dan diperkirakan bertambah menjadi Rp 6 triliun pada 2026. Ia mendesak adanya roadmap yang jelas untuk restrukturisasi utang proyek ambisius tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, dalam rapat dengan Komisi VI DPR pada Agustus 2025, mengakui ancaman laten dari proyek Whoosh terhadap neraca perusahaan.
Kami sedang mendalami isu KCIC, dan ini benar-benar seperti bom waktu, ucap Bobby, yang turut berjanji akan berkoordinasi dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk mencari solusi.