Evita Soroti Industri Tambang Nikel yang Berpotensi Ganggu Ekosistem Pariwisata di Raja Ampat

Evita Nursanty menyoroti potensi konflik antara industri pertambangan nikel dan keberlangsungan ekosistem pariwisata di Raja Ampat.
Senin, 02 Juni 2025 15:55 WIB Jurnalis - Heru Guntoro

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi VII DPR, Evita Nursanty menyoroti potensi konflik antara industri pertambangan nikel dan keberlangsungan ekosistem pariwisata di Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Evita menegaskan, banyak pekerjaan rumah yang perlu segera ditindaklanjuti, terutama menyangkut maraknya aktivitas pertambangan di kawasan Raja Ampat, belakangan mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Termasuk dari NGO lingkungan Greenpeace.

Baca:GanjarIngatkan Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Kritis

Banyak pekerjaan rumah yang harus kita tindak lanjuti. Salah satunya adalah pembangunan industri pertambangan nikel di Raja Ampat. Kita tahu ini sudah marak, diviralkan oleh Greenpeace, dan saya datang ke beberapa tempat yang juga didemo. Semua pihak punya keinginan yang sama, kelestarian dan keberlanjutan daerah wisata yang luar biasa kaya, ujar Evita, dikutip Minggu (1/6/2025).

Baca juga :