Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI, Rokhmin Dahuri mendorong kolaborasi internasional untuk memulihkan ekosistem laut yang rusak dan menekan berbagai ancaman lingkungan seperti penangkapan ikan destruktif dilindungi, hingga pengembangan Marine Protected Area (MPA) minimal 30% dari luas laut tiap negara paling lambat 2045.
Tak hanya konservasi, Indonesia juga menekankan pentingnya ekonomi biru inklusif seperti perikanan berkelanjutan, akuakultur, industri kelautan ramah lingkungan, hingga pelibatan nelayan dan masyarakat pesisir dalam bisnis kelautan berkelanjutan.
Rokhmin Dahuri secara khusus menekankan pentingnya strategi nasional berbasis ilmu pengetahuan dan tata kelola laut yang inklusif. Ia menyoroti perlunya kerjasama global dalam teknologi konservasi, serta penguatan peran legislatif untuk menjamin kelestarian laut dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Kita harus memadukan konservasi, ekonomi biru, dan pemberdayaan masyarakat dalam satu kesatuan strategi berkelanjutan, ujar Menteri Kelautan dan Perikanan 2001-2004 itu, dikutip Selasa (10/6).
Ia juga menyuarakan pentingnya kolaborasi internasional dalam mengatasi kerusakan laut.