Gerakan Subuh di Hari Pencoblosan, Mematikan

Militansi pendukung Prabowo-Sandi sama seperti gerakan aksi 212 yang berhasil menguasai Jakarta
Selasa, 16 April 2019 13:00 WIB Jurnalis - Hiski Darmayana

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Regina Vianney Ayudya mengatakan gerakan Subuh yang digerakkan kelompok pro Prabowo-Sandi di hari H Pemilu, yakni 17 April 2019 bisa menjadi strategi yang mematikan.

Sebab, Regina mengatakan militansi pendukung Prabowo-Sandi sama seperti gerakan aksi 212 yang berhasil menguasai Jakarta. Jadi, srateginya sama dengan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI beberapa waktu lalu, karena dibalik doa dan dzikir bersama ada kampanye terselubung.

Baca:Hindari Gerakan Subuh, Pemilih Datang ke TPS Lebih Pagi

Seperti beberapa waktu lalu, politsasi agama melalui masjid atau mushola dan mimbar pengajian sudah berhasil memenangkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilgub DKI Jakarta. Hal serupa sebenarnya juga diterapkan di Pilkada Jabar yang membuat Sudrajat-Ahmad Syaikhu meraih suara signifikan,dan itu yang mau dipakai untuk Pilpres ini, kata Regina kepada Gesuri, di Jakarta Selasa (16/4).

Regina pun mengatakan, politisasi agama tidak bisa dilawan. Tapi, lanjut Regina, politisasi agama bisa dijinakkan dengan agama juga.

Baca juga :