Indonesia Punya Sejarah Menunda Atau Mempercepat Pemilu

"Jadi kalau pertanyaannya setuju atau tidak setuju, kalau tiga periode yes oke. Kita berarti pengkhianatan".
Rabu, 02 Maret 2022 09:36 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengingatkan Indonesia memiliki sejarah mempercepat atau menunda pemilu pada 1955.

Baca:Wabup Asmat Ungkap Upaya Percepatan Pemekaran Papua Selatan

Jadi kalau pertanyaannya setuju atau tidak setuju, kalau tiga periode yes oke. Kita berarti pengkhianatan. Tapi kalau menunda mempercepat kita punya preseden ketatanegaraan, ujarnya dalam diskusi Total Politik, Minggu (27/2).

Namun ia menegaskan partainya menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode seiring isu penundaan Pemilu 2024 yang disampaikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Di sisi lain, anggota Komisi XI DPR itu berkata bahwa partainya belum menyatakan sikap secara kelembagaan terkait usul penundaan Pemilu. Sejauh ini, sikap partainya baru disampaikan Sekjen Hasto Kristyanto.

Baca juga :