Jakarta, Gesuri.id Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus Pendiri Islami.co, Savic Ali, menilai rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto telah menjauhkan rakyat dari hak-hak dasarnya seperti pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Namun, di sisi lain, Soeharto berhasil menanamkan citra sebagai pemimpin yang membawa suasana adem-ayem bagi masyarakat.
Hal itu disampaikan Savic Ali dalam Diskusi Publik Soeharto Bukan Pahlawan yang digelar di Jakarta, Rabu (5/11). Ia menuturkan, dari pengalamannya tumbuh di desa, mayoritas masyarakat saat itu hidup dalam keterbatasan akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan.
Di kampung saya, mungkin saya orang kedua yang bisa kuliah. Sebagian besar teman sebaya dan kakak-kakak saya tidak berkuliah karena tidak ada akses. Kalau sakit, orang tidak ke rumah sakit karena tidak punya uang, dan waktu itu belum ada BPJS. Jadi dirawat tradisional saja, tutur Savic.
Savic menggambarkan masa Orde Baru sebagai periode di mana rakyat miskin dibiarkan dalam ketidaktahuan dan keterbelakangan. Buku Orang Miskin Dilarang Sakit itu sangat menggambarkan keadaan waktu itu, ujarnya.
Namun yang menarik, lanjut Savic, sebagian masyarakat masih memiliki persepsi bahwa hidup di masa Soeharto lebih enak. Menurutnya, hal itu disebabkan oleh psikologi sosial masyarakat yang mengutamakan harmoni ketimbang dinamika politik.