Analisis - Bendera Merah dari Timur

Oleh: Kader PDI Perjuangan yang juga Alumni Universitas Pakuan Bogor, Amaliana Widya Utami.
Selasa, 19 November 2019 15:49 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Gong pesta demokrasi di Kalimantan Tengah kembali ditabuh. Gaungnya mulai terdengar. Setiap pesta memang berpotensi menyulut histeria massa. Tidak berbeda jauh dengan masyarakat di daerah lain di Indonesia, masyarakat Kalteng juga antusias menunggu gelaran pesta, termasuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.

Masyarakat Kalteng mulai mencari figur. Tidak heran jika kasak-kusuk bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur pelan-pelan marak di media massa dan media sosial. Ada yang menggadang-gadang calon lama agar kembali maju ke panggung tarung, ada yang mendorong-dorong calon baru supaya tergerak terjun ke arena kontestasi.

Provinsi beribu kota Palangka Raya ini mulai menggeliat. Rakyat perlahan menyasar sosok mumpuni dalam upaya menggatang utus atau mengangkat harkat masyarakat Dayak. Rakyat perlahan menyisir tokoh yang diyakini layak memimpin Bumi Pancasila dalam rentang lima tahun mendatang.

Menjala Harapan Massa

Setiap perhelatan pilih-memilih pemimpin niscaya tertuju pada hasrat mendapatkan pemimpin yang memiliki kapabilitas dan kapasitas. Bukan apa-apa. Nasib rakyat di satu daerah terletak di bahu pemimpin terpilih. Hal serupa dirasakan oleh masyarakat Bumi Tambun Bungai.

Baca juga :