Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi, kembali menyoroti pentingnya pengelolaan risiko dalam berbagai proyek strategis BUMN.
Menurutnya, evaluasi mendalam terhadap skenario terburuk perlu disampaikan secara terbuka kepada Komisi VI agar pengawasan dapat dilakukan secara optimal dan tidak terjadi kembali kasus serupa Waskita Karya yang menimbulkan kerugian besar bagi negara.
Kami kan nggak mau Bapak jadi waskita karya kedua, jilid dua. Jadi yang pertama adalah saya mau tahu skenario stress test-nya, Pak. Ini penting. Jadi misalnya kalau AP-nya tertunda bagaimana? Sanggup nggak, Bapak? Nah, stress test-nya harus ada, tampilkan di komisi enam. Biar kami tahu. Kami kan nggak mau Bapak jadi waskita karya kedua, jilid dua, kata Darmadi dalam rapat kerja bersama jajaran direksi BUMN terkait, dikutip pada Senin (17/11/2025).
Ia menekankan langkah pencegahan harus dilakukan sejak dini, mengingat banyaknya proyek yang melibatkan pembiayaan besar, potensi keterlambatan, hingga tekanan dari variabel ekonomi global. Menurut Darmadi, keterbukaan terhadap berbagai risiko akan membantu pemerintah dan DPR memastikan keberlanjutan perusahaan-perusahaan karya negara.
Jadi jangan sampai terjadi. Jadi kita butuh. Jadi kalau misalnya cost overrun-nya seperti KCIC naik, gimana, Bapak? Kita ingatkan dulu ini. Kalau nanti bunganya naik, bagaimana, Bapak? Stress test itu menjadi penting. Kita sebisa mungkin cegah Bapak itu masuk dalam tragedi BUMN karya yang lain. Nah, ini harus Bapak presentasikan, lanjutnya.