GMNI: Merdeka Belajar Mengarah ke Kediktatoran Digital

Sejatinya kemerdekaan adalah melepaskan diri dari Penjajahan, Penindasan dan Belenggu yang menyiksa. 
Kamis, 30 Juli 2020 13:54 WIB Jurnalis - Hiski Darmayana

Jakarta, Gesuri.id - Dewan Pimpinan Pusat-Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) menilai seruan Merdeka Belajar yang di populerkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim sangat jauh dari arti Kemerdekaan yang sesungguhnya.

Menurut Ketua DPP GMNI Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Syam Firdaus Jafba, sejatinya kemerdekaan adalah melepaskan diri dari Penjajahan, Penindasan dan Belenggu yang menyiksa.

Baca:MerdekaDalamBelajar, Tantri Fasilitasi Kampus dengan Desa

Namun Merdeka Belajar ini tidak mempunyai konsep atau gagasan yang terukur untuk dapat dijalankan di Indonesia, sehingga Merdeka Belajar terkesan berada di awang-awang tanpa ada satupun gerak material selama 7 bulan lamanya Kemendikbud dipimpin oleh Nadiem Makarim, ujar Syam.

Seperti diketahui, gerakan Merdeka Belajar dari Menteri Nadiem Makarim berupaya mengurai masalah-masalah yang kerap ditemukan di dunia pendidikan. Program-program inovatif tersebut seperti halnya mengganti Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) dengan Asesmen, mengganti Ujian Nasional dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter, serta mempersingkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Baca juga :