Kritik DPR ke Ojol: Di China Motor dibatasi kecepatannya

"Saya heran di Indonesia, motor ini ada di lampu merah ketika menjadi hijau itu langsung pada tancap gas, seperti balapan Formula."
Minggu, 03 Juni 2018 23:30 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Rendy M. Lamadjido mengaku heran dengan cara berkendara para pengguna kendaraan bermotor di Indonesia. Menurut dia, kecelakaan banyak terjadi oleh kendaraan roda dua, dan dewasa ini marak ojek online (motor)yang tidak menaati aturan lalu lintas.

Saya heran di Indonesia, motor ini ada di lampu merah ketika menjadi hijau itu langsung pada tancap gas. Di China motor dibatasi kecepatannya, kalau di Indonesia justru kayak balapan Formula, kesal Rendy kepada aplikator ojek online (Gojek dan Grab ID), yang hadir dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi V DPR RI, beberapa waktu lalu.

Rendy berharap kepada para pengelola aplikator ojek online untuk memiliki rasa kebangsaan. Kami meminta kepada saudara teman-teman aplikator harus punya rasa kebangsaan, jangan sampai anda terus-menerus membuka pekerjaan itu (perekrutan driver,) tapi jika sudah cukup kuotanya ditutup dululah itu, pintanya.

Kita tahu, lanjut dia, bahwa kematian akibat kecelakaan lalu lintas, yang kita tahu antara usia 16-30 tahun. Motor menyebabkan kematian besar hingga 60% justru di generasi muda. Hampir 30 ribu orang meninggal akibat motor dan yang kita tahu ada beberapa ribu mereka meninggal di jalan raya.

Kalau dibiarkan kita bisa kehilangan generasi muda. Untuk itu, motor seharusnya bukan untuk angkutan tapi hanya untuk jarak pendek. Sayangnya di Indonesia, motor bisa menempuh jarak jauh, beber dia.

Baca juga :