Ahistoris "Mainkan" Isu Agama untuk Kekuasaan

Bangsa Indonesia sudah bertekad bersatu melalui suatu peristiwa bersejarah yaitu Sumpah Pemuda.
Kamis, 01 Maret 2018 08:54 WIB Jurnalis - Mohammad Ifan

Jakarta, Gesuri.id- Bendahara Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi)yang juga Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Andi Ridwan Wattiri menilai penggunaan isu agama untuk tujuan kekuasaan di tahun politik sebagai ahistoris atautidak memiliki akar sejarah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tidak ada dalam sejarah Indonesia kita membeda-bedakan agama, suku, dan perbedaan. Bangsa ini pra atau pasca-kemerdekaan selalu ditandai dengan perpaduan perbedaan, selalu rukun, kata Andi Ridwan, Jakarta, (27/2).

Menurut Politisi PDI Perjuangan dapil Sulawesi Selatan ini, jauh sebelum Indonesia merdekabangsa kita sudah bertekad bersatu dengan satu peristiwa bersejarah yang menggoncangkan dunia yaitu Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Setelah itu disusul dengan Proklamasi 17 Agustus 1945 dan Pancasila sebagai dasar dan idiologi negara,jelasnya.

Dia kemudian memaknai muatan nilai-nilai Pancasilayang menjunjung kebinnekaan. Baik itu keberagaman budaya, suku, ras, agama dan berbagai macam kekayaan lain yang dimiliki bangsa ini.

Baca juga :