KEPUTUSAN hijrah Pendiri PKS Yusuf Supendi, ke PDI Perjuangan sontak membuat kaget para petinggi di republik ini. Berita hengkangnya Yusuf itu pun menjadi viral di berbagai lini massa. Tak ayal foto-foto Yusuf Supendi berseragam banteng sambil mengacungkan metal mendadak menghiasi media sosial.
Yusuf sendiri sebenarnya dipecat dari PKS karena tuduhan mengganggu istri orang dan menggelapkan uang. Tentu saja itu adalah fitnah yang luar biasa menyerang pribadinya apalagi yang melaporkan adalah orang PKS sendiri. Jelas tidak mungkin sosoknya akan berlaku seperti yang dituduhkan tersebut.
Apalagi selama di PKS, Yusuf Supendi terkenal dengan sosok yang sederhana, santun, dan teguh memegang prinsip keIslaman. Dia juga dikenal sebagai ustaz atau guru yang punya keluasan ilmu tentang Islam. Dan ini menjadi modal tuntunannya dalam menjalankan politik di parlemen.
Dengan masuknya Yusuf Supendi sebagai kader banteng, diharapkan bisa menjadi corong untuk meluruskan persepsi yang keliru tentang PDI Perjuangan. Apalagi basis massa yang dimiliki Yusuf Supendi terutama dari majelis pengajian diharapkan bisa menjadi kendaraan untuk meluruskan berbagai persepsi salah tersebut. Syukur-syukur bisa mengajak basis massanya tersebut menjadi kader partai yang militan.
Di satu sisi, bergabungnya Yusuf Supendi ke PDI Perjuangan tentu dia harus ikut memenangkan PDI Perjuangan dan Presiden Jokowi selama dua periode. Terutama sekali dia harus menggelorakan kembali ajaran-ajaran Bung Karno dan Pancasila di kalangan majelis pengajian hingga ke akar rumput. Dengan begitu, mereka yang terpapar paham radikal bisa segera diredam untuk kembali kepada ideologi negara Pancasila.