Landak, Gesuri.id – Dalam perhelatan pemilu kada yang akan di laksanakan pada tahun 2024 ini, memang menjadi ajang pesta Demokrasi terpanas dan penuh resiko, betapa tidak, karena ada aturan yang mengatur bahwa PNS atau legislatif harus mundur, bukan cuti.
Hal itulah yang membuat para calon kandidat harus menghitung resiko, demikian juga resiko yang harus di ambil oleh Erani, Landak (4/6), Erani selaku PNS pejabat kepala dinas PU Kabupaten Landak, dengan sisa jabatannya yang masih sembilan tahun.
“Ketika di konfirmasi dikediamannya beberapa waktu lalu, setelah mengembalikan berkas di DPC PDI Perjuangan, saya sudah memperhitungkan semuanya, karena kalau saya salah mengambil keputusan, pastinya tidak sebanding dengan resiko, makanya saya berani ambil resiko, karena saya optimis kami menang tanpa mendahului Tuhan di Pilkada landak,” kata Erani.
Banyak hal dan pertimbangan, yang memungkinkan kami menang.
Dan terhadap beberapa Bakal calon Bupati dan wakil, yang muncul sebanyak dua pasang kandidat, itu bukan saingan dan lawan.
“Tetapi itu adalah lebih dimaknai sebagai aspirasi di dunia politik, bagaimanapun juga mereka adalah teman-teman kita juga, karena di dunia politik, tidak ada teman abadi dan tidak ada musuh abadi,” kata Erani,
Berkesesuaian dengan isu yang berkembang, Sukanto selaku tokoh masyarakat yang juga aktif di dunia sosial dan dunia perpolitikan juga mengatakan bahwa dari sampling yang di kunjungi, ternyata Karolin Margret Natasa, masih sangat populer.
“Apalagi sudah di paket kan dengan Erani pastinya menurut saya, memang kandidat yang sulit untuk dikalahkan,” kata Sukanto
