Ikuti Kami

Mercy Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kota Ambon

Sosialisasi empat pilar ini dipandang perlu dilakukan agar masyarakat memahami pentingnya dasar negara untuk memperkokoh rasa persatuan.

Mercy Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kota Ambon
Anggota DPR-RI asal daerah pemilihan Maluku, Mercy Chriesty Barends

Ambon, Gesuri.id - Anggota DPR-RI asal daerah pemilihan Maluku, Mercy Chriesty Barends melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan kepada 80-an tukang ojek dan pengayuh becak di Kota Ambon, Minggu.

"Sosialisasi empat pilar ini dipandang perlu dilakukan agar masyarakat termasuk tukang ojek dan pengayuh becak yang umumnya merupakan generasi muda lebih memahami pentingnya dasar negara untuk memperkokoh rasa persatuan bangsa," katanya.

Baca: Mercy Dorong Pemerintah Tambah Besaran Beasiswa Bidikmisi

Dalam sosialisasi dengan tema "Penguatan ekonomi mikro kecil untuk memperkuat ketahanan ekonomi keluarga" dia menegasksn empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika, perlu terus disosialisasikan kepada seluruh masyarakat.

Terkait penguatan tema ekonomi mikro kecil dan menengah, anggota DPR-RI dari PDI Perjuangan tersebut mengaku merasa miris dengan kondisi generasi muda di ibu kota provinsi Maluku tersebut yang banyak berprofesi sebagai tukang ojek dan pengayuh becak.

"Butuh kerja keras semua pihak termasuk pemerintah untuk mencari solusi terhadap kondisi generasi muda di Kota Ambon saat ini, terutama mengubah pola pikir mereka untuk menjadi generasi kreatif serta pekerja keras yang mandiri," katanya.

Sebagian besar generasi muda di Ambon, termasuk para sarjana beralih menjadi pengojek dan pengayuh becak karena terdesak kebutuhan ekonomi keluarga serta tidak terserap pasar kerja yang semakin sedikit, terutama menjadi pegawai negeri sipil (PNS) maupun guru.

Karena itu, menurutnya perlu dicari solusi jangka pendek maupun jangka panjang untuk memperbaiki tata kelola usaha mikto kecil dan menengah di Kota Ambon yang kebanyakan digeluti generasi muda di Ambon, termasuk para sarjana yang belum memiliki pekerjaan tetap, sehingga mampu menjadi pemuda yang mandiri dan memiliki ketahanan dan kemandirian untuk membangun ekonomi keluarganya.

Baca: Mercy Targetkan UU Kepulauan Disahkan Sebelum 1 Oktober 2019

"Saya tidak mengesampingkan profesi sebagai pengojek dan pengayuh becak, karena sama-sama memberikan penghasilan, kendati tidak menentu, tetapi perkembangan ekonomi di masa mendatang mengharuskan para generasi muda harus memiliki berusaha untuk 'survive'," katanya.

Seiring semakin meningkatkan tuntutan ekonomi dan kebutuhan keluarga di masa mendatang, menurut dia para pengojek dan tukang becak tidak hanya bisa bertahan dengan penghasilan rata-rata sebesar Rp50.000 hingga Rp100.000 sehari, sehinga diperlukan langkah cepat pemerintah untuk membantu pengalihan profesi menjadi pengusaha kecil dan mikro yang tangguh.

"Lowongan kerja sebagai pegawai pemerintah semakin sempit, sedangkan ekonomi kreatif serta usaha mikro kecil dan menengah semakin tumbuh pesat dan menjanjikan kehidupan lebih baik. generasi generasi muda perlu diajak berpikir kreatif dan memanfaatkan peluang besar ini untuk memperbaiki kehidupan ekonomi keluarganya," ujarnya.

Sebagai wakil masyarakat Maluku di parlemen Mercy mengaku, terus mendorong program pengembangan dan petumbuhan usaha mikro kecil dan menengah di Ambon melalui kerja sama dengan berbagai kementerian maupun BUMN, melalui pemberian modal usaha maupun peningkatan kapasitas usahanya, sehingga berkembang menjadi pengusaha yang tanguh di masa mendatang.

Baca: Mercy Nilai RUU Daerah Kepulauan Atasi Kesenjangan

"Banyak peluang kerja sama yang bisa dilakukan dengan BUMN maupun memanfaatkan dana tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk memberdayakan generasi muda di Ambon," tandasnya.

Dia juga berharap, pemerintah kota Ambon maupun pemerintah provinsi Maluku dapat melakukan pendataan jumlah pengojek dan pengayuh becak di Maluku, sekaligus memikirkan solusi jangka panjang dan pendek untuk memperkuat usaha yang digeluti maupun mengubah pola pikirnya sebagai pengusaha yang tangguh dan mandiri di masa mendatang.

Quote