Ikuti Kami

Politisi PDI Perjuangan Dorong BUMN Salurkan Dana Kemitraan

Hal itu tidak hanya membantu masyarakat, tetapi juga pemerintah.

Politisi PDI Perjuangan Dorong BUMN Salurkan Dana Kemitraan
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Juliari Batubara.

Semarang, Gesuri.id - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Juliari Batubara, mendorong badan usaha milik negara (BUMN), menyalurkan dana perusahaan kepada masyarakat melalui program kemitraan dan bina lingkungan.

Menurut Juliari, tidak semua kebutuhan pembangunan ditanggung oleh anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), baik kota maupun provinsi. Karena itu, pembiayaan dari perusahaan milik negara dalam bentuk infrastruktur, tidak hanya membantu masyarakat, tetapi juga pemerintah.

"Penyaluran dana kemitraan dari BUMN sangat bermanfaat untuk masyarakat. Saya berharap warga juga turut serta menjaga dan merawat," kata Juliari usai meninjau jalan di RW XI, Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, dikutip dari laman suaramerdeka.com, baru-baru ini. 

Sumber anggaran pembangunan jalan tersebut diketahui berasal dari program kemitraan dan bina lingkungan/corporate social responsibility (CSR) salah satu BUMN yang bergerak di bidang gas.

"Saya hanya memfasilitasi keinginan warga dengan menyalurkan proposal pengajuan kepada perusahaan terkait. Kebetulan saya di komisi yang bermitra dengan BUMN. Jadi biaya pembangunan sepenuhnya dari perusahaan tersebut," imbuhnya.

Pada kegiatan kerja itu, Juliari diterima oleh perangkat desa setempat, baik tingkat RW, lurah, hingga camat. Dia menegaskan, tak melihat besaran anggaran yang disalurkan, namun terpenting fungsi dan manfaatnya bagi warga.

Sementara itu, Ketua RW setempat, Sukaton mengemukakan, jalan dengan konstruksi beton sepanjang kurang lebih 100 meter itu selesai dibangun pada 2018 lalu. Menghabiskan anggaran kurang lebih Rp 150 juta, yang ditanggung sepenuhnya oleh salah satu BUMN.

Keberadaan jalan itu dinilai cukup berarti bagi warga, sebab menghubungkan antara RW X dan RW XI. Sebelumnya akses bagi warga terbatas. Bahkan, keinginan untuk memiliki jalan penghubung tersebut sudah sejak 30 tahun lalu.

"Sebelum ada jalan ini, sama sekali tidak ada akses antara warga RW X dengan RW XI. Warga mengalami kesulitan untuk melintas dan harus memutar jauh dengan berjalan kaki," ujarnya.

Quote