Ikuti Kami

Reses, Mindo Adakan Forum dengan Petani Nganjuk

Tujuannya agar desa sebagai motor penggerak ekonomi sesuai dengan hak-hak dalam otonomi desa.

Reses, Mindo Adakan Forum dengan Petani Nganjuk
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Mindo Sianipar.

Nganjuk, Gesuri.id –  Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Mindo Sianipar menggelar reses untuk menjaring aspirasi masyarakat di Gedung Balai Serbaguna Hotel Nirwana Nganjuk, Sabtu (11/8). 

Baca: Mindo Sianipar: Produksi Kurang, Pasokan Bawang Putih Langka

Acara ini diikuti kalangan petani, kepala desa, dan pihak-pihak terkait yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) agar dapat bersinergi dengan BUMDes melalui komunikasi yang dimulai lewat acara ini.

Dijelaskan Mindo, tujuan dirinya menggelar kegiatan bersama petani dan aparatur desa karena ingin menjadikan desa menjadi pusat pembangunan, bagaimana membuat desa mampu sebagai motor penggerak ekonominya sendiri sesuai dengan hak-hak dalam otonomi desa.

Kemudian Mindo mejelaskan banyak bantuan pemerintah, baik dari kementerian dan badan, yang selama ini kurang terkoordinasikan. Di antaranya menyangkut alat-alat pertanian,irigasi pertanian, budidaya ikan air tawar, pengadaan pupuk, pemanfaatkan gapoktan menjadi penyalur pupuk melalui kerjasama bersama BUMDes.

“Saya juga undang Bulog, yang dalam hal ini dapat bekerja bersama melalui program-programnya, agar gula, beras dan komoditas lainnya dapat tersalur langsung kepada konsumen atau rakyat tak perlu jauh ke kota,” kata Mindo.

Sebab, lanjut dia, di desa setempat telah ada agen milik desa menyangkut kebutuhan bahan pokok serta telah bermitra dengan Bulog. 

“Harapan saya, soal ini dapat dimulai dari dua atau tiga desa dalam waktu dekat ini sebagai percontohan,” ujar anggota Komisi VIII DPR.

Dalam forum yang digelar secara terbuka tersebut, banyak aspirasi yang disampaikan kalangan petani maupun kepala desa. Antara lain, terkait berbagai permasalahan yang sering menjadi momok bagi petani.

Baca: Mindo: Tepung Maggot Hemat Biaya Pakan Hingga 83 Persen

Seperti turunnya harga ketika tengah panen, kualitas pupuk organik yang dianggap kurang dibanding dengan kompos buatan sendiri yang menjadi beban bagi para petani. Sebab pembeliannya harus dalam bentuk satu paket.

Dalam kesempatan itu juga, para petani berharap diberikan bantuan sumur dalam, untuk petani-petani di wilayah Nganjuk utara yang memang sering dilanda kekeringan.

Quote