Ikuti Kami

Risma Sudah Tiga Kali Tolak Tawaran Jadi Menteri, Karena Ini

Bahkan Risma dapat tawaran menjadi menteri langsung dari Ketum PDI Perjuangan, Megawati.

Risma Sudah Tiga Kali Tolak Tawaran Jadi Menteri, Karena Ini
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Jakarta, Gesuri.id - Tak bisa dipungkiri selama ini Wali Kota Surabaya Risma selalu digadang-gadang bakal jadi salah satu menteri Presiden Jokowi di periode kedua pemerintahannya. 

Bahkan Risma mendapat tawaran menjadi menteri langsung dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri dan Ketua Bidang Politik dan Keamanan PDI Perjuangan Puan Maharani.

Baca: Risma Daftarkan Jagoannya di Pilkada 2020

Dilansir dari Kompas.com, Risma mengungkapkan hal tersebut di kediamannya di Jalan Sedap Malam, Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (23/10).

Risma mengaku bahwa dirinya baru mau menyampaikan hal tersebut setelah Presiden Jokowi mengumumkan daftar menterinya secara resmi.

Wali kota Surabaya ini mengungkapkan bahwa telah bertemu dengan Megawati Soekarno Putri pada bulan September 2019 lalu.

"Pada bulan September, aku ketemu dengan Bu Mega, aku ditawari untuk menjadi menteri. Tapi sudah aku sampaikan ke Ibu (Mega), aku ndak mau," ungkap Risma.

Tawaran tersebut tak hanya datang dari Megawati saja, namun juga dari Puan Maharani.

"Jadi waktu aku di Jerman, aku juga ditelepon (Puan Maharini). Mbak Puan tanya, 'Mbak, gimana jadi menteri?'. Aku jawab enggak. Saya mau selesaikan Surabaya dulu," imbuh Risma.

Ya, Risma telah berkomitmen untuk menyelesaikan tugas yang selama ini diembannya untuk memajukan Surabaya.

Masa jabatan Risma menjadi seorang Wali Kota Surabaya tinggal satu tahun lagi.

Dalam waktu yang cukup singkat tersebut, Risma akan menuntaskan program yang belum terlaksana.

"Sebetulnya ada mimpi yang ingin saya buat di Surabaya. Akhir-akhir ini saya ingin selesaikan yang pokok dulu," ujarnya.

"Kemudian pokok kebutuhan masyarakat seperti makan, saya jamin lah meski tidak 100 persen, ya 99 persen lah harus bisa makan," ia menambahkan.

"Makanya ada Permakanan. Selain kita beri makan anak yatim, kita sudah beri beras untuk yatim," beber Risma.

Bahkan Risma terang-terangan mengaku rugi ketika menolak jabatan menteri.

"Kalau saya ngomong pribadi, pasti saya ingin pergi (ke Jakarta). Maksudnya siapa yang ndak mau (jadi menteri),"

"Kalau hitung untung rugi, saya tinggal satu tahun, sementara kalau jabatan itu baik, saya bisa lima tahun," lanjutnya.

Baca: Iis Optimistis Risma Jadikan Seni & Budaya Jati Diri Bangsa

Namun, jika Risma menerima tawaran jadi seorang menteri, hal tersebut akan bertabrakan dengan komitmennya yang akan membangun kota Surabaya.

Saat mendapat tawaran dari Megawati, Risma mengaku diberikan waktu untuk memikirkannya hingga awal bulan Oktober ini.

"Ibu (Mega) saat itu bilang, jangan kesusu. Pokoknya, Ibu waktu itu minta jawaban awal Oktober," ungkap Risma.

Quote