Ikuti Kami

Dikomandoi Srikandi Banteng, Sragen Bagikan 1 Juta Masker 

Penyerahan masker dua lapis yang dapat diisi tisu tersebut untuk seluruh masyarakat Sragen.

Dikomandoi Srikandi Banteng, Sragen Bagikan 1 Juta Masker 
Pemkab Sragen di bawah komando Srikandi Banteng Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati didampingi Wakil Bupati Dedy Endriyatno, dalam rangkaian acara Safari Ramadhan 1441H Pemkab Sragen membagikan satu juta lembar masker kain bantuan. (Foto: Istimewa)

Sragen, Gesuri.id - Pemkab Sragen di bawah komando Srikandi Banteng Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati didampingi Wakil Bupati Dedy Endriyatno, dalam rangkaian acara Safari Ramadhan 1441H Pemkab Sragen membagikan satu juta lembar masker kain bantuan. 

Penyerahan masker dua lapis yang dapat diisi tisu tersebut untuk seluruh masyarakat Sragen.

Tercatat, hari pertama, total 334.804 lembar masker kain telah didistribusikan ke 7 kecamatan, antara lain Kecamatan Sragen 67.307 lembar, Masaran 74.529 lembar, Plupuh 49.012 lembar, Miri 35.598 lembar, Mondokan 37.087 lembar, Gemolong 49.385 lembar dan Gesi 21.886 lembar.

Untuk selanjutnya, pendistribusian masker kain akan diserahkan ke Kecamatan Kalijambe 50.460 lembar, Kedawung 62.955 lembar, Sambirejo 39.318 lembar, Gondang 45.566 lembar, Sambungmacan 46.433 lembar, Ngrampal 40.712 lembar, Karangmalang 67.560 lembar, Sidoharjo 55.803 lembar, Tanon 56.688 lembar, Sumberlawang 47.672 lembar, Sukodono 32.298 lembar, Tangen 27.411 lembar, dan Jenar 27.638 lembar.

Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan selain sebagai antisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19. Bantuan masker tersebut juga sebagai tindak lanjut imbauan dari pemerintah pusat agar masyarakat keluar rumah menggunakan masker.

Baca: Politisi PDI Perjuangan Malaka Sambangi Kediaman Mersi

"Dengan jumlah bervariasi sesuai dengan jumlah penduduk di masing-masing Kecamatan diatas usia 5 tahun," jelas Bupati.

Bupati juga mengatakan pembuatan satu juta lembar masker kain ini melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Kab. Sragen serta Dinas Perdagangan Sragen.

"Kita juga memberikan kesempatan UMKM yang ada di Kabupaten Sragen untuk bisa menjahit masker non medis yang terbuat dari kain yang dibutuhkan warga Sragen," terang Bupati.

Acara yang juga dihadiri oleh Lurah/Kepala Desa dan Ketua RT setempat ini, Bupati berpesan agar mereka mulai memperhatikan dan memberi penekanan kepada masyarakat agar tertib memakai masker.

"Apabila tidak dipakai harus ada teguran, harus ada sebuah pemahaman bahwa masker ini wajib dipakai," tegas Bupati.

Termasuk di tempat-tempat pelayanan jika ada warga yang datang tidak pakai masker bisa ditegur dan disuruh kembali ke pelayanan lagi jika sudah keadaan memakai masker.

"Tak hanya itu di pasar / toko juga, antara penjual dan pembeli juga menjadi wilayah wajib memakai masker," ujar Bupati.

Bupati Yuni yang juga seorang dokter ini mengingatkan bahwa masker merupakan barang pribadi, sehingga tidak untuk saling ditukarkan dengan orang lain termasuk keluarga kita.

"Penggunaan masker ini setelah 4 jam dipakai, kemudian jangan lupa mencucinya menggunakan disinfektan. Setelah dijemur, disetrika, masker kain ini tidak boleh dipakai atau bertukar dengan orang lain," lanjutnya.

Terkait banyaknya Orang Tanpa Gejala (OTG) disekitar kita yang menjadi faktor kasus penambahan covid-19 di Kabupaten Sragen. Bupati menjelaskan jika masyarakat tidak tertib memakai masker akan semakin banyak yang terkena virus tersebut.

Baca: Aib dan Melawan Hukum, Arteria Desak Najwa Shihab Minta Maaf

"Kalau tidak dipakai maskernya akan semakin banyak yang terinfeksi, kita juga bisa mengalami outbreak yang diperkirakan oleh ahli matematika dan epidemiologi terjadi pada Bulan Juni," jelasnya.

"Yang mengatakan bahwa nanti saat terjadi outbreak di Indonesia akan ada jutaan orang yang terkena. Prediksi itu bisa terjadi apabila semua warga tidak patuh dengan instruksi pemerintah," imbuhnya.

Sebaliknya, apabila ada yang patuh sebagian berarti kita bisa menurunkan angka prediksi itu dan buat angka kurva lebih landai.

"Seandainya masyarakat sebagian patuh, berarti kita membuat kurvanya lebih landai. Jadi tidak jutaan orang yang terkena tapi ratusan ribu orang bahkan bisa saja tidak sampai ratusan ribu," terang Bupati Yuni.

Menurutnya, kalau semua masyarakat patuh 100% terhadap instruksi pemerintah maka kita bisa lebih cepat keluar dari pandemi ini.

"Ayo masyarakat Sragen dipakai maskernya, setiap terpaksa keluar rumah wajib dipakai," tutupnya.

Quote