Ikuti Kami

Pernikahan Anak Adalah Neraka Dunia Bagi Anak

Meski pernikahan tersebut dilatarbelakangi oleh kehamilan yang tidak diinginkan.

Pernikahan Anak Adalah Neraka Dunia Bagi Anak
Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengatakan pernikahan di usia anak-anak sama dengan menciptakan neraka dunia bagi mereka. 

Eva menjelaskan, meski pernikahan tersebut dilatarbelakangi oleh kehamilan yang tidak diinginkan, tetap saja pernikahan itu merupakan hukuman bagi si anak.

Baca: Eva: Pentingnya Peraturan Bupati Tekan Angka PernikahanDini

“Saat orang tua memutuskan untuk menikahkan anak, itu merupakan hukuman bagi bagi anak. Harusnya itu tidak boleh. Itu sama saja bikin neraka dunia bagi anak-anak,” kata Eva di Balai Kartini, Kuningan, Jakarta, Senin (15/7).

Saat anak-anak hamil di luar nikah, lanjut Eva, orang tua akan cenderung menikahkan dia dengan pasangannya guna menghindari stigma sosial dari orang-orang di lingkungan mereka.  Padahal menurut Eva, yang seharusnya menerima hukuman sosial adalah orang tua si anak dan orang-orang di sekitar mereka. 

Hal itu dikarenakan mereka tidak mampu mendidik anak tersebut dengan benar. Akibatnya, si anak mengenal dunia bebas dan bermuara pada kehamilan di luar nikah.

Eva pun mendesak Kementerian Agama  untuk menyetujui pendidikan seks masuk dalam kurikulum pendidikan formal. Menurut Eva, pendidikan seks perlu diajakan salah satunya melalui Pendidikan Agama Islam karena memiliki sejumlah persamaan. 

“Kenapa saya ngomong pendidikan agama? Karena selalu dikaitkan, ini tidak boleh oleh agama. Tidak mendapat restu dari agama. Jadi itu akan jadi dunia gelap terus,” ujar Eva. 

Baca: Sari Koeswoyo: Menikahi Anak Dibawah Umur Harus Dipidanakan!

Pendidikan seks, lanjut Eva, difokuskan kepada pendidikan kesehatan reproduksi. Pendidikan seks ini sangat berbeda dengan mata pelajaran biologi yang ada sekarang.

Sedangkan edukasi seks dan pernikahan bisa dimasukan dalam Pendidikan Agama Islam yang dikontrol Kementerian Agama.

“Kementerian Pendidikan iya, sudah ada di Biologi. Paling penting itu di life skill. Kan siswa-siswa agar diberikan control that body. Bahwa ‘oh nggak boleh kamu nyentuh aku!’,” papar Eva.

Quote