Ikuti Kami

Sudin Salurkan Oksigen dari Pupuk Sriwijaya Untuk Masyarakat

"Untuk sekarang para korban covid dalam hitungan menit bisa meninggal kalau tidak mendapatkan suplai oksigen ini”.

Sudin Salurkan Oksigen dari Pupuk Sriwijaya Untuk Masyarakat
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin melakukan penyaluran oksigen dari CSR PT Pupuk Sriwidjaja Palembang kepada masyarakat Lampung. Kepedulian Ketua Komisi IV DPR RI itu membuktikan kontribusinya terhadap penanganan COVID-19. (Istimewa)

Lampung, Gesuri.id - Ketua Komisi IV DPR RI Sudin melakukan penyaluran oksigen dari CSR PT Pupuk Sriwidjaja Palembang kepada masyarakat Lampung.

Kepedulian Ketua Komisi IV DPR RI itu membuktikan kontribusinya terhadap penanganan COVID-19.

Baca: Megawati Prihatin Jokowi Kerap Dikritik Sembarangan  

Sudin menyerahkan bantuan oksigen ini melalui Polda Lampung, dan nantinya oksigen akan disalurkan kepada masyarakat Lampung. 

Kegiatan yang dilaksanakan di Gerai Oksigen Lampung Gas ini dihadiri langsung oleh Brigjen Pol Drs Subyanto selaku Wakapolda Lampung, Direktur Operasi dan Produksi PT PUSRI Palembang, CEO Lampung gas, dan Anggota DPRD Provinsi Lampung Fraksi PDI Perjuangan Ibu Kostiana.

Sudin mengatakan oksigen pada saat pandemi ini sangat vital bagi masyarakat.

“Oksigen ini tadinya dianggap biasa saja oleh masyarakat. Untuk sekarang para korban covid dalam hitungan menit bisa meninggal kalau tidak mendapatkan suplai oksigen ini,” jelas Sudin. 

Sudin, SE juga mengucapkan rasa syukur karena di Provinsi Lampung hanya satu daerah saja yang masih berada di zona merah yaitu Kotamadya Metro.

Selain itu juga Ketua Komisi IV DPR RI itu juga menanggapi isu pelepasan Harimau yang kakinya buntung di Taman Wisata Lembah Hijau Lampung.

Pembahasan juga berlanjut mengenai pengelolaan taman wisata lembah hijau dan keberlangsungan hewan hewan konservatif.

Turut hadir Direktur Jendral Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Bapak Wiratno.

Baca: Megawati dan PDI Perjuangan Siaga Bela Jokowi

Menurutnya, pelepasan harimau buntung ke habitat liar harus dipertimbangkan dengan matang.

“Kita harus pertimbangkan matang-matang, karena banyak kemungkinan yang akan terjadi. Apalagi hewan yang terluka atau cacat sulit bertahan di habitat aslinya,” tutur Wiratno. 

Selain itu, kedepannya akan dilakukan perkawinan harimau Sumatera guna keberlangsungan satwa agar tidak terjadi kepunahan.

Quote