Ikuti Kami

Andreas Analisa Jokowi Tak Lagi Jadi Pemimpin Politik Usai Pensiun

Dia juga menilai, usulan ini adalah sebagai lanjutan hasrat 3 periode, perpanjangan jabatan, hingga obrak abrik di Mahkamah Konstitusi (MK).

Andreas Analisa Jokowi Tak Lagi Jadi Pemimpin Politik Usai Pensiun
Politisi Perjuangan Andreas Hugo Pareira.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi Perjuangan Andreas Hugo Pareira menganalisa Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak akan lagi jadi pemimpin politik setelah pensiun 2024 mendatang.

Andreas mengungkapkan hal tersebut merespons usulan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang menginginkan Presiden Jokowi jadi pemimpin koalisi parpol usai tak lagi menjabat.

Baca: Dukung Ganjar-Mahfud Team Relawan Siber Sapa Warga Malang

“Kita semua sudah tahu kan, bahwa ke depan pemimpin politik formalnya maupun secara substansi itu juga akan berubah siapa pun yang menang di dalam kontestasi Pilpres, pasti berubah,” ucap Andreas dalam dialog Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Kamis (14/3).

“Pak Jokowi secara substansi politik, secara formal, you tidak akan menjadi pemimpin politik lagi ke depan.”

Andreas melanjutkan, usulan Grace Natalie untuk Jokowi memimpin koalisi adalah salah satu upaya untuk cawe-cawe dalam pemerintahan selanjutnya.

Dia juga menilai, usulan ini adalah sebagai lanjutan hasrat 3 periode, perpanjangan jabatan, hingga obrak abrik di Mahkamah Konstitusi (MK).

“Kalau saya melihat ini, ini bagian jilid berikut dari upaya cawe-cawe yang dilakukan supaya tetap eksis dalam dunia politik,” ujar Andreas.

Presenter KompasTV Radi Saputro kemudian mengkonfirmasi Andreas, apakah Presiden Jokowi sudah mengembalikan Kartu Tanda Anggota sebagai kader PDI Perjuangan.

Baca: Dukung Ganjar-Mahfud Team Relawan Siber Sapa Warga Malang

Andreas  menjawab, Presiden Jokowi tidak pernah peduli dengan hal yang menurutnya hanya formalitas.

“Kalau itu sebenarnya buat Pak Jokowi tidak penting, dia enggak pernah peduli dengan soal formalitas, soal etik dan moral di dalam berorganisasi, dia nggak peduli, makanya sebenarnya tidak penting juga untuk bicara itu, karena buatnya nggak penting,” ungkap Andreas.

“Kami berharap ya secara formal menyampaikan, karena secara substansi sudah berada pada posisi yang lain di dalam proses sebelum kampanye, pada saat kampanye dan saat ini, oleh karena itu tidak relevan lagi berbicara soal formalitas dan juga etika berorganisasi, karena dia tidak mempedulikan hal-hal itu.” tandasnya.

Quote