Jember, Gesuri.id - Dalam era digital saat ini, internet dan media sosial telah menjadi pusat perhatian yang signifikan, terutama dalam konteks aktivitas politik. Kemudahan akses dan cepatnya penyebaran informasi telah mengubah lanskap politik secara fundamental.
Namun, walaupun memiliki dampak yang besar, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, terutama terkait dengan kurangnya edukasi mengenai penggunaan yang tepat dan penilaian dampak positif dan negatifnya.
Salah satu tantangan utama adalah penyebaran informasi palsu atau hoaks yang mudah tersebar di internet dan media sosial. Kebanyakan korban dari penyebaran informasi palsu ini adalah masyarakat umum dan generasi Z yang cenderung mudah terpengaruh oleh informasi yang sedang viral tanpa memeriksa kebenarannya. Hal ini menunjukkan kurangnya edukasi tentang keterampilan dalam membedakan informasi yang benar dan yang salah.
Maka dari itu, edukasi mengenai penggunaan internet dan media sosial menjadi sangat penting. Dengan pemahaman yang tepat tentang cara mengelola dan menilai informasi yang ditemui secara online, individu dapat menjadi lebih kritis dan waspada terhadap konten yang mereka konsumsi.
Ini bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang perkembangan teknologi dan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan meningkatkan literasi digital dan kritisisme informasi, masyarakat dapat mengoptimalkan potensi internet dan media sosial sebagai alat untuk pembelajaran, berbagi informasi yang benar, serta berpartisipasi dalam kehidupan politik secara lebih bijaksana dan bertanggung jawab.
Oleh karena itu, pendidikan tentang penggunaan internet dan media sosial harus menjadi fokus utama dalam menghadapi tantangan politik di era digital.
