Ikuti Kami

Bentrok TNI & Polri di Mamberamo Raya Memalukan!

Bentrok antara anggota Polres Mamberamo Raya dan Satgas Yonif 755 yang terjadi di Distrik Kasonaweja.

Bentrok TNI & Polri di Mamberamo Raya Memalukan!
Ilustrasi. Bentrok TNI & Polri di Mamberamo Raya.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menanggapi bentrok antar aparat keamanan yang terjadi di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, pada Minggu (12/4) pagi. 

Akibat bentrok antara anggota Polres Mamberamo Raya dan Satgas Yonif 755 yang terjadi di Distrik Kasonaweja, Memberamo Raya itu, dua polisi meninggal dunia.

Baca: Jangan Ada Oportunis di Tengah Perjuangan Melawan Corona

Hasanuddin menegaskan, insiden ini menimbulkan keprihatinan semua pihak. Apalagi terjadi di tengah-tengah perjuangan bangsa Indonesia melawan pandemi Covid-19.

"Insiden ini benar-benar melukai hati rakyat, apalagi dilakukan oleh institusi yang seharusnya menjadi garda terdepan pembela bangsa kok malah berseteru. Sungguh memalukan," kecam Politikus PDI Perjuangan tersebut, Minggu (12/4).

Hasanuddin sangat menyesali kejadian ini, apalagi hingga menelan korban jiwa. Menurutnya, kejadian ini seharusnya tidak terjadi bila semua pihak menahan diri.

"Saya  berharap para komandan Satuan Bawahan seperti Komandan Kompi  dan Komandan Peleton dari dua kesatuan ini lebih rapat , lebih dekat lagi dengan anak buahnya.  Pengawasan langsung dari para perwira lapangan sangat menentukan. Saat-saat seperti ini sangat dibutuhkan persatuan  dan kesatuan dari semua elemen bangsa, terlebih TNI dan Polri," ujar Hasanuddin.

Hasanuddin juga mengimbau agar insiden ini segera diredam, dan jangan sampai meluas hingga menimbulkan aksi  saling membela corps. Dia meminta orang-orang yang bersalah segera di proses secara hukum sesuai aturan perundang undangan yang berlaku .

Baca: Lawan Corona, Padepokan Batu Ampar Sediakan Tempat Berjemur

"Selesaikan dengan segera, jangan sampai kejadian ini terulang kembali," tandasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus ini berawal dari keributan antara kedua instansi hingga terjadi pengeroyokan. Untuk meredam kasus ini,  Kapolres Mamberamo Raya AKBP Alexander Louw, Sabtu (11/4) sempat mengunjungi korban pengeroyokan yakni Bripda Petrus Douw. 

Kapolres berpesan agar korban tak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan karena pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dandim Kodim 1712 Sarmi, Pabung Mamberamo Raya, Danpos 755 untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Namun ternyata, puluhan anggota Polres Mamberamo Raya mendatangi Pospam Satgas 755 tanpa sepengetahuan Kapolres dan para perwira lain. 

Hingga terjadi insiden penembakan tersebut yang mengakibatkan 2 polisi meninggal dunia, dan 4 lainnya mengalami luka tembak.

Quote