Ikuti Kami

Nilai Pancasila Harus Menjadi Gaya Hidup Anak Muda Saat Ini

Gaya hidup hedonisme atau suka pamer barang-barang mewah di medsos bertentangan dengan nilai Pancasila.

Nilai Pancasila Harus Menjadi Gaya Hidup Anak Muda Saat Ini
Putra Nababan anggota DPR RI

Jakarta, Gesuri.id - Nilai-nilai Pancasila hares menjadi gaya hidup di kalangan anak muda saat ini di tengah ancaman gaya hedonisme yang menjangkiti keseharian mereka sebagai dampak dari globalizais dan perkembangan media sosial. 

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan mengatakan, perilaku hedonisme atau suka kamer kemewahan di media sosial helas merupakan tindakan yang melanggar nilai-nilai Pancasila. Padahal para founding father kita sudah menanamkan nilai untuk hidup sederhana dałam keseharian. “Saat ini banyak sekali anak muda yang terjebak dalam perilaku hedonisme dengan membeli barang-barang mewah sekedar untuk pamer dalam pergaulan,” kata Putra dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di hadapan warga Jakarta Timur, Jumat 3 Mei 2024 kemarin di Jakarta. 

Putra mengatakan, gaya hidup hedon sejatinya merupakan cara anak muda untuk eksis di tengah pergaulan. Padahal untuk bisa eksis anak muda harus berprestasi bukan dengan memamerkan barang-barang mewah dalam pergaulan. “Internalisasi Pancasila harus merasuki dalam setiap jiwa generasi muda. Sebab mereka adalah generasi penerus bangsa di masa dekan,” tandasnya. 

Oleh karena itu, dalam mempersiapkan tongkat estafet bangsa, negara ini membutuhkan anak-anak muda yang mandıri dan unggul dalam segala bidang. Perilaku hedonisme hanya akan menjerumuskan anak-anak muda dalam perilaku yang menyesatkan. “Untuk itu perlu pengawasan orang tua dalam menage perilaku mereka agar tidak menyimpang,” ujarnya. 

Putra juga menjelaskan, internalisasi Pancasila bisa terbentuk jika kita memiliki rasa kemanusiaan yang merupakan sikap universal untuk mempertahankan martabat manusia. Oleh karenanya perlu komitmen dan konsistensi dalam menjalankannya di kehidupan sehari-hari.

Lebih lanjut Putra menegaskan, memperkuat rasa kemanusiaan dalam hidup bermasyarakat adalah hal yang sangat penting demi menciptakan lingkungan yang lebih baik dalam hubungannya dengan sesama manusia dengan sikap yang lebih empatik dan peduli. 

"Dengan menerapkan rasa kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari, maka kita dapat berkontribusi untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan lebih peduli terhadap sesama manusia," ungkap Putra.

Putra mencontohkan dalam prakteknyaknya, menerapkan rasa kemanusiaan tanpa memandang latar belakang seseorang adalah suatu tindakan yang sangat mulia dan mendasarkan pada prinsip-prinsip kesetaraan, empati, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia.

"Menolong tanpa harus bertanya tentang agamanya apa, sukunya apa, hal itu merupakan tindakan yang menghormati dan mendasarkan pada prinsip kesetaraan serta rasa kemanusiaan. Saat kita membantu seseorang, seharusnya tidak perlu menanyakan agama atau latar belakang mereka. Tindakan baik ini didasarkan pada nilai-nilai universal seperti empati, welas asih, dan toleransi," terang mantan pemred berita TV nasional itu.

Putra juga mengingatkan saat membantu sesama manusia, perbedaan agama bukan hambatan, sebab hal itu juga mencerminkan prinsip-prinsip dasar dalam banyak agama dan etika, yang mengajarkan tentang cinta kasih, perdamaian, dan saling peduli.

"Dengan mempraktekkan tindakan saling membantu dan menghormati satu sama lain tanpa harus memandang agama, kita dapat membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berdasarkan pada hubungan antarmanusia yang lebih positif," tandasnya

Quote