Ikuti Kami

Pembangunan Terowongan di Buleleng Perlu Kajian Mendalam

Pembangunan terowongan di bawah bukit kawasan Pura Yeh Ketipat, Desa Wanagiri.

Pembangunan Terowongan di Buleleng Perlu Kajian Mendalam
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana.

Buleleng, Gesuri.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Bali menyambut baik rencana pembangunan terowongan di bawah bukit kawasan Pura Yeh Ketipat, Desa Wanagiri.

Pembangunan terowongan ini bagian dari pembangunan jalur alternatif di jalur puncak Singaraja-Bedugul, tepatnya di tanjakan Desa Pancasari-Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Baca: Rencana Pembangunan Terowongan Denpasar-Singaraja Disiapkan

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana meminta diperlukan kajian yang me dalam terkait pembangunan terowongan tersebut.

“Kalau ngebor (buat terowongan,Red) saya sih tidak ada masalah. Cuma dari aspek lingkungan apakah tidak berbahaya, itu saja. Artinya pembuatan terowongan itu perlu feasibility study secara menyeluruh,” kata Agus di Buleleng, Minggu (16/6).

Dikatakan, dirinya sangat mendukung upaya pembuatan jalur alternatif di jalur puncak Desa Wanagiri. Karena jalur itu cukup rawan, baik dari arah Singaraja dan Bedugul akibat lebar jalan sempit dan berkelok. 

Jalur itu juga kerap timbulkan kemacetan, terlebih pada saat liburan hari raya. Menurut Bupati Agus Suradnyana, perlu ada manajemen trafik di jalur puncak, agar lalulintas di kawasan itu lebih aman dan nyaman.

“Mungkin ada teknologi tinggi yang perlu diterapkan di jalur puncak sebagai alternatif, misalnya ada pelebaran jalan dengan beton mengambang. Saya tidak paham teknologi, tetapi kira-kira seperti itu, karena memang jalan itu cukup rawan,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Bali, I Wayan Koster saat meninjau proyek Shortcut titik 5-6 di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, sempat menayakan kemungkinan jalan alternatif di ruas tanjakan Desa Pancasari-Wanagiri, tempatnya di objek kawanan monyet, kepada pihak BBPJN. 

Baca: Ganjar Tawarkan Peluang Investasi kepada Pengusaha Fujian

Koster menyebut, ruas jalan itu selain kurang nyaman, juga kerap menjadi pemicu kemacetan jalur Singaraja-Denpasar. 

“Ini sedang dipikirkan alternatifnya, kalau bisa ke depan biar tidak lewat jalur itu (jalur tanjakan Desa Pancasari-Desa Wanagiri,Red),” katanya.

Quote