Ikuti Kami

Politikus PDI Perjuangan Kuliti Bobroknya Bantuan Pendidikan KJMU di Era Heru Budi

Masalah pendataan itu masalah kedua dan masalah utama adalah ketika anggaran dipotong. Jadi masalahnya anggaran KJMU diturunkan.

Politikus PDI Perjuangan Kuliti Bobroknya Bantuan Pendidikan KJMU di Era Heru Budi

Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Ima Mahdiah menguliti bobroknya bantuan pendidikan Kartu Mahasiswa Jakarta Unggul (KJMU) di era kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono.

Ima pun mengaku tak heran bila belakangan ini ramai di media sosial keluhan dari mahasiswa yang bantuan KJMU-nya mendadak dicabut Heru Budi.

Masalah ini pun disebut Ima sudah tercium sejak rapat pembahasan anggaran di Komisi E DPRD DKI bersama Pemprov DKI pada akhir 2023 lalu.

Dalam rapat tersebut, Ima pun mengaku sudah menyampaikan perihal carut-marutnya pendataan para penerima KJMU dan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus.

Ia juga menyinggung soal pemangkasan anggaran yang dilakukan Pemprov DKI untuk bantuan pendidikan ini.

“Masalah pendataan itu masalah kedua dan masalah utama adalah ketika anggaran dipotong. Jadi masalahnya anggaran KJMU diturunkan,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (7/3).

Kebijakan Heru Budi cs memotong anggaran KJMU ini pun sempat diprotes oleh para anggota dewan.

Sebab, hal ini bakal mempengaruhi jumlah penerima KJMU. 

“Dari total 19 ribu penerima, jadi 7.900 yang dapat KJMU. Diturunkan kuotanya. Kami protes tetap saja mereka bilangnya begitu,” ujarnya.

Ima menyebut, Pemprov DKI seharusnya tidak mencabut bantuan KJMU mahasiswa.

Bantuan tersebut disebutnya harus diberikan sampai mahasiswa tersebut lulus kuliah.

“KJMU itu ibarat kuliah, anggaran awal besar, ketika di awal dia layak menerima bantuan ya harus sampai selesai,” tuturnya.

“Kalau mau pendataan ya di semester pertama, bukan di tengah jalan dipotong,” sambungnya.

Anggota Parlemen Kebon Sirih ini khawatir, kebijakan ini bisa berdampak meningkatkan angka putus sekolah.

Sebab, pasti banyak mahasiswa yang bakal mengalami kesulitan untuk membayar biaya kuliahnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah mahasiswa menyampaikan keluhannya soal pencabutan KJMU di media sosial X.

Mereka pun mengecam habis kebijakan Heru Budi dan jajarannya ini.

“Pak saya cuma mau kuliah, orang tua saya enggak kerja pak. Gimana bayar UKT-nya? Bayar kosnya?” tulisnya dalam unggahan tersebut dikutip Rabu (6/3).

Hal senada turut disampaikan pengguna akun @anothermiy yang mengaku kecewa atas pencabutan ini lantaran dirinya sudah sudah payah untuk mendapatkannya.

“Cobaan skripsian ada aja ya. Tiba-tiba KJMU bermasalah lagi. Dapet KJP pas otw semester 5, dapetnya susah banget tapi dicabutnya main-main alias enggak tau karena apa,” cuitnya.

Pemilik akun @darkandrogueyuy bahkan mengungkapkan kemarahannya terhadap kebijakan Heru Budi ini.

“Gue enggak pernah bermasalah begini, tapi karena hak gue dan teman-teman KJMU lain diambil, gue beneran marah banget,” tuturnya.

Quote