Ikuti Kami

Tuan Rumah UCI MTB Eliminator, Palangkaraya Harus Berbenah 

Kurang lebih 33 negara akan berpartisipasi dalam ajang bergengsi bagi para pecinta balap sepeda gunung tersebut.

Tuan Rumah UCI MTB Eliminator, Palangkaraya Harus Berbenah 
Ilustrasi. Kejuaraan Dunia Mountainbike City.

Palangkaraya, Gesuri.id - Anggota Komisi C DPRD Kota Palangkaraya, Sigit Widodo mengapresiasi dengan terpilihnya kota cantik Palangkaraya sebagai tuan rumah penyelenggaraan kejuaran dunia mountain bike city UCI MTB Eliminator World Cup 2022, yang akan dilaksanakan 28 Agustus 2022 mendatang. 

Baca: Rafiq: Banteng Sumbawa Siap Kampanyekan Puan Capres 2024

Kali ini penyelenggaraannya akan dilakukan di kota Palangkaraya. Kurang lebih 33 negara akan berpartisipasi dalam ajang bergengsi bagi para pecinta balap sepeda gunung tersebut.

Menurut Sigit, hal itu akan banyak berdampak positif, mulai dari meningkatnya kualitas pembinaan olah raga, infrastruktur pendukung, pendapatan daerah hingga semakin dikenalnya Provinsi Kalteng khususnya kota Palangka Raya di kancah internasional.

“Terima kasih atas kepercayaan seluruh pihak terkait, dengan dipilihnya kota Palangkaraya menjadi tuan rumah gelaran event internasional. Kita harus berbenah sesegera mungkin, agar pelaksanaan kegiatan tersebut bisa berjalan lancar. Baik itu persiapan teknis dan non teknis, harus dijalankan semaksimal mungkin,” ujar Sigit, Senin (30/5).

Salah satu hal juga yang menurut legislator muda PDI Perjuangan ini berdampak positif bagi kota Palangkaraya adalah peluang semakin dikenalnya destinasi-destinasi wisata unggulan di ibu kota provinsi Kalteng ini.

Tak bisa dipungkiri, lanjutnya, berbagai perpaduan dan perkembangan dunia olahraga populer saat ini semakin bertambah setiap waktunya. Olahraga tak hanya sekadar upaya dalam meningkatkan kesehatan tubuh manusia, namun juga merambah ke berbagai hal lainnya. 

Ia mencontohkan kompetisi dalam meningkatkan gengsi suatu tim atau wilayah perwakilan, peningkatan kesejahteraan para pelaku olahraga, hingga bisa melebur bersama sektor pembangunan daerah.

“Gelaran event balap sepeda gunung tingkat internasional ini bisa memiliki daya tariknya tersendiri. Sport Tourism, yang merupakan perpaduan antara kompetisi olahraga dan pariwisata sebenarnya merupakan salah satu garis besar tema yang bisa diangkat,” jelasnya.

Ia menilai jika kota cantik telah memiliki daya tarik dan pesona alam yang tak kalah indah jika dibandingkan dengan wilayah lain. Dengan bentang alam yang beragam dan tiga rupa wilayah yaitu wajah perkotaan, pedesaan dan hutan, tentu menurut Sigit sangat menarik untuk menjadi salah satu daya jual dalam hal pariwisata.

Baca: Atasi Kumuh, Bupati Manokwari Perlebar Jalur Transito-Soribo

“Keunggulan alam dan wisata yang kita miliki dan keberagamannya, tentu akan sangat berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan apabila dikelola dengan baik. Contohnya wisata air hitam di Kereng Bangkirai, wisata susur sungai Kahayan, kawasan wisata Bukit Tangkiling dan sebagainya,” ujarnya.

Melihat kawasan yang disebutkannya diatas, Sigit meyakini apabila kesemuanya akan sangat mendukung apabila dikembangkan menjadi area Sport Tourism.

“Alam kita yang beragam telah tersedia. Tinggal bagaimana kita memadupadankan konsep Sport Tourism ini, agar gelaran event olahraga kita juga bisa menjual potensi wisata kita. Yang lagi-lagi hal itu akan berdampak kepada pendapatan asli daerah (PAD) dan kesejahteraan pelaku sektor wisata kita,” pungkasnya. Dilansir dari prokaltengjawaposcom.

 

Kurator: Nanda

Quote