Ikuti Kami

PDI Perjuangan Tak Mutlak Usung Kader di Pilkada Manggarai 2024

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Manggarai Paulus Peos, mengatakan masih menunggu arahan DPP soal figur yang diusung pada Pilkada.

PDI Perjuangan Tak Mutlak Usung Kader di Pilkada Manggarai 2024

Ruteng, Gesuri.id - Pilkada Manggarai sudah mulai bergulir dengan munculnya figur-figur yang sudah menyatakan sikap secara terbuka di publik. Partai-partai politik juga sudah mulai lakukan penjaringan baik figur internal maupun eksternal.

Untuk kabupaten Manggarai ada 8 partai Politik yang memperoleh kursi pada pileg kali lalu. Dengan rincian dua pantai peroleh 5 kursi yaitu Demokrat dan PDI Perjuangan.

Empat kursi Partai Gerindra, Golkar, Nasdem dan PKB. Sementara dua partai lain Perindo dan Hanura masing-masing tiga kursi.

Untuk mengusung calon dalam Pilkada tahun 2024 ini maka Parpol harus mengantongi tujuh kursi. Dengan demikian, tidak ada partai di DPRD Manggarai yang bisa mengusung paket sendiri atau harus berkoalisi dengan partai lain.

Ketua DPD II Partai Golkar Manggarai Yoakim Jehati, menyampaikan menatap Pilkada Manggarai mendatang Golkar NTT sudah merilis nama-nama bakal calon yang diusung. Masing-masing 22 DPD II di NTT sudah mengutus kadernya masing-masing pasca hasil Pileg dan Pilpres lalu.

Kabupaten Manggarai kata Yoakim, mengutus dua kader yaitu Simprosi Gandut dan Yoakim Jehati. Namun belakangan, Osy Gandut sampaikan ketidaksiapan dan fokus sebagai anggota DPRD NTT. Dengan sendiri menyisakan Yoakim Jehati yang sudah mulai bersafari politik di akar rumput.

Memantapkan kesiapan itu, kata Yoakim, pihaknya sudah menggelar pleno internal bersama ranting Partai. Rapat ini dihadiri oleh Ketua Bapilu Manggarai Raya Simprosi Gandut.

"Secara pribadi, saya sudah mulai jalan-jalan untuk mengunjungi masyarakat dua minggu terakhir," kata Yoakim, Selasa (2/4).

Jehati juga menyambut baik dengan menjamurnya Bakal Calon pada Pilkada mendatang. Menurutnya, itu baik menunjukan ruang demokrasi semakin maju dan membuktikan Manggarai tidak pernah kekurangan kader.

Sementara Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Manggarai Paulus Peos, mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan DPP soal figur yang diusung pada Pilkada mendatang.

Prinsipnya kata Paul, PDI Perjuangan Manggarai mengusung figur yang siap menang. Figur yang diusung pun tidak mutlak kader partai, tetapi tergantung tren survei.

"Yang pertama kita bertarung untuk menang. Kita sudah mempersiapkan kader , tapi nanti tetap melalui mekanisme. Ada sinyal-sinyal yang kita ikuti dalam artian kita ini partai yang mengelola secara baik tentu hal- hal untuk kemenangan kita juga perhitungkan benar. Maka mungkin dilakukan survei-survei salah satu syarat mutlak di PDI Perjuangan," kata Peos.

Terkait apakah mengusung kader sendiri, merujuk saat ini Bupati Manggarai dijabat kader PDIP yaitu Herybertus Nabit. Peos berdalih, itupun tidak mutlak kalau kader sendiri survei anjlok.

"Kita minta kader kesedian untuk bertarung, akan tetapi kalau tiba-tiba survei cukup anjlok ya kita juga banyak pertimbangan di sana, tetapi kita sebagai partai kader juga memberi nilai lebih untuk kader yang nyatakan kesiapan untuk maju" katanya.

Seperti apa kriteria yang akan dicalonkan oleh PDI Perjuangan kata Paul, tentu tokoh yang bisa membawa Manggarai lebih baik, elektabilitas baik dan disukai rakyat.

"Kita usung yang siap membawa Manggarai lebih baik. Figur yang memiliki elektabilitas baik dan disukai rakyat. Semua figur kita survei, semua partai politik juga berpotensi berkoalisi," tambahnya.

Pada Pilkada Mendatang, PDI Perjuangan Manggarai juga membuka diri untuk menerima Bacalon yang ingin mendaftar di PDI Perjuangan. Pihaknya saat ini masih menunggu form pendaftaran yang di berikan langsung oleh DPP.

"Dalam waktu dekat ini kita akan gelar rapat, sambil menunggu arahan-arahan dari hirarki partai yang lebih tinggi tentang mekanisme. Mekanisme itu berlaku untuk PDI Perjuangan seluruh Indonesia," tambahnya.

Quote