Ikuti Kami

Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, PDI Perjuangan Bisa Gabung Dengan Poros Mana Saja

Saat ini PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya sedang membuka pendaftaran (Balon Wali Kota dan Balon Wawalkot) untuk Pilkada Kota Tasikmalaya 2024

Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, PDI Perjuangan Bisa Gabung Dengan Poros Mana Saja

Tasikmalaya, Gesuri.id - Sampai saat ini Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Kota Tasikmalaya belum menentukan sikap akan gabung dengan poros mana pun jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. 

Politisi senior PDI Perjuangan, Denny Romdoni mengatakan bahwa pihaknya tengah membuka pendaftaran bakal calon Wali Kota dan bakal calon Wakil Wali Kota Tasikmalaya 2024. 

"Saat ini PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya sedang membuka pendaftaran (Balon Wali Kota dan Balon Wawalkot) untuk Pilkada Kota Tasikmalaya 2024," ungkap Denny Romdoni kepada Kabar Tasikmalaya, Senin (8/4).

Menurutnya, PDI Perjuangan di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024 bisa saja bergabung dengan koalisi baru yaitu PKB-PKS, koalisi PPP-Demokrat, koalisi Golkar-PAN dan koalisi Gerindra - PBB.

"Bisa dengan koalisi mana saja, hanya kami saat ini sedang konsen pembukaan pendaftaran bakal calon Wali Kota dan bakal calon Wakil Wali Kota, nanti saja kita lihat kemana arah PDI Perjuangan," jelasnya.

PDI Perjuangan di pemilu legislatif 2024, hanya meraih empat kursi di DPRD Kota Tasikmalaya dan harus rela kehilangan satu kursi. Padahal pada Pileg 2019 lalu partai moncong putih tersebut meraih lima kursi dan mendapatkan jatah kursi pimpinan DPRD.

Sebelumnya, Denny Romdoni mengatakan keempat parpol yaitu PDIP, PKB, PKS dan NasDem tidak menutup kemungkinan bergabung untuk membangun koalisi. 

Menurutnya, keempat Parpol tersebut tinggal melakukan komunikasi dan menyamakan pandangan untuk kemajuan masyarakat Kota Tasikmalaya kedepan, dan bisa melahirkan poros baru. 

"Sekali lagi tidak menutup kemungkinan, setelah keempat parpol tersebut bergabung, kami akan mengajak PPP dan Demokrat untuk bergabung dengan kami," ungkap Denny Romdoni.

Nantinya, lanjut Denny, keenam Parpol yang tergabung dalam koalisi tersebut tinggal melakukan musyawarah untuk menentukan siapa calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota.

"Kenapa tidak itu terjadi, tinggal musyawarah saja, dasarnya itu untuk kepentingan masyarakat Kota Tasikmalaya, dan kita pun akan mengajak parpol yang tidak memiliki kursi di DPRD," tegasnya. 

Parpol yang tidak memiliki kursi di DPRD Kota Tasikmalaya, diantaranya, Perindo dan Hanura serta yang lainnya.

Sementara, Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Cihideung, Tatang Koswara. Menurutnya, Muslim sangat layak untuk maju di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024.

"Sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan (Muslim) otomatis memiliki tiket untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota Tasikmalaya, dan jelas beliau merupakan kader terbaik partai," ungkap Tatang Koswara beberapa waktu lalu.

Dengan meraih empat kursi di pemilu legislatif 2024, lanjut dia, PDI Perjuangan tentu realistisnya untuk maju sebagai bakal calon Wakil Wali Kota saat Pilkada nanti.

"PDI perjuangan realistis dengan fakta dan data juga melihat perolehan kursi di legislatif. Kita mungkin tidak ngoyo di posisi balon Wali Kota, tapi kita punya kandidat kuat di pengurusan untuk bakal calon wakil Wali Kota yaitu Kang Muslim," jelasnya.

Terkait Pilkada, kata dia, PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya tentu harus melakukan koalisi dengan parpol lain. Dengan siapa pun berpasangan tentu harus melahirkan kemenangan.

"Semuanya tidak lepas dari arahan DPD PDI Perjuangan Jawa Barat serta DPP. Dengan siapa pun berpasangan dan koalisi tentu harus membawa kemenangan," jelasnya.

Tatang juga berharap kontestasi Pilkada di Kota Tasikmalaya tidak terjadi praktek money politik yang masif karena dengan hal tersebut bisa melahirkan pemimpin eksekutif yang tidak baik. 

"Jadi nanti pemimpin eksekutif yang dilahirkan dari kapitalis, kebijakannya pastinya tidak akan berpihak pada rakyat tapi hanya mempertimbangkan keinginan para bohir," ucap Tatang. 

Dia juga menyinggung terkait pemilu legislatif 2024 banyak akan dugaan praktek money politik terjadi di masyarakat dan hal tersebut sangat memprihatikan.

"Semoga saja hal tersebut tidak terjadi di Pilkada Kota Tasikmalaya, karena itu merusak tatanan demokrasi, dan memang sangat memprihatikan," tegasnya.

Quote