Ikuti Kami

Haul Gus Dur, Budiman: Berpikir Terlalu Maju dari Zamannya

Padahal pada masa itu, alat kelembagaan belum terkonsolidasi untuk menopang ide-ide maju Gus Dur.

Haul Gus Dur, Budiman: Berpikir Terlalu Maju dari Zamannya
Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko turut mengucapkan doa untuk almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur). 

Sejumlah pihak memang menyelenggarakan peringatan wafatnya Gus Dur yang ke-11 atau yang biasa disebut haul Gus Dur, baru-baru ini.

Baca: HUT Ke-48, PDI Perjuangan Tapin Gagas Pembentukan Koperasi

Dalam cuitannya, Budiman mengatakan, problem tentang Gus Dur adalah berpikir terlalu maju dari zamannya. Padahal pada masa itu, alat kelembagaan belum terkonsolidasi untuk menopang ide-ide maju Gus Dur.

"Problem tentang Gus Dur: berpikir terlalu maju (dari zamannya) sementara aparatus kelembagaannya belum terkonsolidasi untuk menopang ide-idenya, menjadi presiden terlambat memulainya (harusnya 10 tahun sebelumnya) dan turun terlalu cepat. Lahul fatehah," tulis Budiman, dilansir dari okezone pada Kamis (31/12).

Baca: Sambut HUT PDI Perjuangan, Parpol Sejahterakan Kaum Marhaen

Haul ke-11 Gus Dur diadakan di tiga kota, yakni Jombang, Jakarta dan Yogyakarta. Putri ketiga Gus Dur, Anita Wahid, yang menjadi Ketua Pelaksana haul Gus Dur tahun ini menjelaskan, pemilihan ketiga kota itu terkait erat dengan sejarah hidup Gus Dur.

“Bapak lahir di Jombang, menjalani masa kecil di Jakarta, dan menghabiskan masa remajanya di Yogyakarta,” ujar Anita, dalam keterangan terulisnya, kemarin.

Dengan bernostalgia, Anita ingin mengajak masyarakat belajar dari proses perjalanan hidup Gus Dur yang membentuknya menjadi seorang humanis. Tema haul Gus Dur tahun ini adalah ‘Persatuan dan Solidaritas untuk 1 Negeri dan 1 Cinta’.

Quote