Ikuti Kami

Pengibaran Bintang Kejora, Pancing Tindakan Represif

Pengibaran bendera  bintang kejora di depan Istana Negara adalah upaya untuk “memancing di air keruh”.

Pengibaran Bintang Kejora, Pancing Tindakan Represif
Kader PDI Perjuangan Anton Charliyan.

Jakarta, Gesuri.id - Kader PDI Perjuangan Anton Charliyan menegaskan pengibaran bendera  bintang kejora di depan Istana Negara adalah upaya untuk “memancing di air keruh” agar aparat dan masyarakat terpancing untuk bertindak represif dan masyarakat terbakar emosinya untuk berbuat anarkis. 

Dengan begitu di harapkan terjadi bentrokan yang menghasilkan martir, sehingga kemudian mengarah kepada pelanggaran HAM. 

Baca: Aksi Massa Papua Diduga Ada Peran OPM

“Dan justru hal ini akan digunakan oleh pihak-pihak tertentu yang tidak menyukai pemerintahan Jokowi, untuk menekan dan memojokkan pemerintah,” kata Anton dalam keterangan tertulisnya kepada Gesuri, baru-baru ini. 

Untuk itu, lanjut Anton,  seluruh aparat dan masyarakat jangan terpancing dengan agenda tersembunyi yang sedang di mainkan oleh pihak lawan. 

Dan kepada seluruh masyarakat, para intelektual, para tetua adat di Papua agar lebih waspada terhadap misi-misi politik ini. 

“Jangan sampai dijadikan, alat, peluru bahkan jadi bemper untuk diadu domba dan memecah belah dengan saudara-saudara kita yang lain yang ada di Indonesia,” kata Anton. 

Apabila terjadi kesalah pahaman,tambah Anton, bisa kita bicarakan baik-baik dengan hati dan kepala yang dingin secara bersama.

“Kita semua telah melewati masa-masa yang lebih sulit di bandingkan dengan kejadian saat ini di Surabaya. Alhamdullilah kita bisa menyelesaikan nya dengan baik-baik,” kata Anton, yang juga mantan Kapolda Sulsel. 

Baca: Rusuh Papua, Komarudin Desak Pemda Turun Tangan

Anton meminta semua pihak menghilangkan ego sektoral masing-masing demi menjaga keutuhan bangsa dan negara. Karena kekuatan kita yang sesengguhnya ada di dalam kebersamaan dan persatuan. 

“Sebagaimana yang tercermin dalam semboyan kita "Bebeda beda tetapi tetap satu", sekeras apapun perbedaan kita tetap harus jadi satu. Sekali lagi kita harus betul-betul waspada terhadap upaya-upaya fihak lawan untuk memecah belah bangsa, karena dari sejak dulu pun juga ,terpuruknya bangsa indonesia karena  politik devide et impera,” tegas Anton.

Quote