Jakarta, Gesuri.id - Caleg DPR RI PDI Perjuangan Dapil DKI Jakarta Timur Putra Nababan mengungkapkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto telah kehilangan narasi dan ekstensinya dalam berbicara.
Hal itu terkait pernyataan Prabowo belum lama ini yang menyebut daerah di Jakarta terancam tenggelam pada 2025.
Baca: Ibu-ibu PDI Perjuangan Rayakan Natal Bersama Anak Panti
"Wilayah Jakarta itu memang di bawah permukaan laut, hal-hal seperti itu kan sudah menjadi fakta. Tidak perlu masyarakat di takut-takutin lagi tapi solusinya apa? Jawabannya apa? Itu yang selalu kita kehilangan narasi, kehilangan ekstensi dari kubu sebelah," ungkapnya, Selasa (4/12).
Sebagai warga yang tinggal di Mampang, Jakarta Selatan, Putra menuturkan, calon presiden 2019 itu baiknya membangun optimisme masyarakat. Bukan justru berbicara hal-hal negatif apalagi memprediksi sesuatu yang belum pasti dan hanya membangun pesimisme di tengah masyarakat.
"Selalu isinya menakut-nakuti, mengancam-ngancam terus ngomong hal-hal yang negatif, yang membangun pesimisme di tengah masyarakat. Padahal kita ini harus berlomba-lomba untuk memberikan program yang terbaik untuk masyarakat," papar Putra.
Berbeda dengan Prabowo, Putra menilai calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemimpin justru sangat konsisten memberikan program nyata bagi masyarakat.
"Kalau lomba takut-takutan ya itu gak produktif, tapi kalau lomba berfikir yang cerdas yang cermat, bagaimana kita memberikan solusi kepada masyarakat seperti yang selalu dilakukan Pak Jokowi sejak jadi Wali Kota Solo begitu banyak programnya dan itu jauh lebih baik," tutur Politisi muda itu.
Lebih lanjut Putra menjelaskan, Jokowi sebagai pemimpin yang maju kembali sebagai capres 2019 telah memiliki rekam jejak yang jelas dan pro rakyat. Hal itu bisa dilihat saat ia menjabat sebagai Wali Kota Solo dua periode, Gubernur DKI Jakarta dan saat ini menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.
Baca: Putra Ajak Warga Gotong Royong, Wujudkan Lingkungan Sehat
"Pak Jokowi jelas programnya di Solo lama di DKI Jakarta sama, jadi presiden jelas kok, bahkan panjang sekali programnya. Nah kita adu program selama 15 tahun terakhir saja lah tidak usah banyak nakut-nakutin orang," tandas Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu.
